Kamu pasti tahu bahwa ada dua jenis kecerdasan yang bisa dibedakan dan harus seimbang kamu miliki, yaitu IQ dan EQ. Di saat IQ menekankan pada kecerdasan otak, EQ memegang kendali kecerdasan emosionalmu. Keduanya sama-sama penting dikembangkan.
Namun banyak yang menekankan bahwa EQ lah yang memegang peran penting apakah kamu akan sukses atau tidak ke depannya. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal kesehatan Psychology Today, menyatakan bahwa EQ menjadi kemampuan yang tidak hanya membuat kamu mampu mengenali dan mengatur emosimu sendiri tapi juga emosi orang lain.
Mereka dengan EQ tinggi umumnya mampu menerima kegagalan, mudah beradaptasi terhadap perubahan, paham bahwa dirinya dan orang lain tidaklah sempurna, dan karena itu ia fokus dan tidak berhenti mengembangkan diri sendiri dan menginspirasi orang lain di sekitar mereka. Inilah mengapa EQ jadi kunci sukses tidaknya kamu dalam dunia kerja atau meraih apa yang kamu impikan.
Menurut Travis Bradberry, penulis buku Emotional Intelligence 2.0, kecerdasan emosionalmu rendah jika kamu menjawab "Iya" pada pertanyaan berikut.
Apakah kamu mudah berpendapat dan membuat asumsi, kemudian bersikukuh dengan hal itu meski kurang bukti dan informasi yang kuat?
Travis Bradberry menuliskan dalam Entrepreneur bahwa orang-orang yang memiliki EQ rendah cenderung membuat opini dengan mudah dan bias (terlalu yakin) dengan pendapatnya tanpa mengumpulkan bukti yang mendukung pendapat mereka. Bahkan mereka akan menentang dan menyangkal bukti yang menyatakan sebaliknya dari pendapat mereka.
Sebaliknya, mereka dengan EQ tinggi menyadari bahwa penilaian terlalu cepat bisa jadi hanya dikendalikan emosi, dan pengalaman hidup seringkali jadi pelajaran mereka menilai sesuatu. Mereka memberi waktu untuk memikirkan pendapat mereka, dan setelah adanya bukti yang mendukung asumsi, mereka akan mengungkapkannya secara efektif sehingga bisa diterima oleh orang yang mendengarkan.
Jadi, kira-kira kamu yang menjawab 'Ya' atau 'Tidak' nih untuk pertanyaan di atas ladies?
(vem/feb)