Konsumsi Parasetamol Terlalu Sering Berisiko Gangguan Hati

Fimela diperbarui 06 Feb 2017, 15:57 WIB

Selama ini, yang kita tahu obat parasetamol merupakan obat yang sering diberikan dokter untuk kita kala kita sedang sakit. Parasetamol sendiri merupakan obat yang termasuk dalam kelompok obat analgesik atau pereda sakit. Obat ini biasanya dikonsumsi untuk meredakan sakit, nyeri atau sejenisnya dengan skala ringan hingga menengah. Parasetamol umumnya digunakan untuk menurunkan demam.

Tapi nih ya, jika kamu merasa sakit dan tak enak badan, usahakan agar tidak buru-buru mengonsumsi obat khususnya parasetamol. Sebuah penelitian terbaru menyebutkan jika konsumsi parasetamol bisa meningkatkan risiko kanker, gangguan hati dan berbagai penyakit berbahaya lainnya. Dikutip dari laman asiantown.net, peneliti dari University of Edinburgh menemukan jika sampai saat ini parasetamol telah menjadi penyebab utama dari masalah gangguan hati.

Memang, awalnya parasetamol memiliki fungsi baik untuk mengatasi berbagai penyakit ringan terutama demam atau nyeri kepala. Kandungan senyawa di dalam parasetamol dipercaya bisa membuat sel penyakit termasuk kanker tumbuh dan berkembang dengan sangat baik.

Dr Leonard Nelson, seorang peneliti mengatakan, "Parasetamol adalah obat nyeri yang paling disukai di dunia. Harganya sangat murah, dosisnya tidak terlalu tinggi dan dianggap aman serta efektif meredakan nyeri. Namun, konsumsi parasetamol berlebihan justru bisa meningkatkan risiko kerusakan hati, risiko kanker dan penyakit berbahaya lainnya. Konsumsi parasetamol harus dilakukan sesuai petunjuk dokter dan tidak terlalu sering."

Sedangkan peneliti lain yakni Pierre Bagnaninchi mengatakan, "Penelitian mengenai penyebab kerusakan hati oleh parasetamol telah diteliti kurang lebih selama 40 tahun terakhir. Namun, penelitian ini akan terus kami kembangkan dan lanjutkan untuk menemukan titik temunya yang lebih jelas. Kami akan mencari tahu adakah penyebab lain dari gangguan hati selain parasetamol. Kemungkinan besar ada beberapa penyebab lain yang melibatkan kondisi fisik seseorang."

Selain dilakukan di University of Edinburgh, penelitian ini juga dilakukan di National Blood Transfusion Service di Oslo dan Skotlandia. Well Ladies, jika kamu sedang sakit, usahakan agar tidak terburu-buru mengonsumsi parasetamol. Alangkah baiknya jika kamu memeriksakan diri ke dokter dan mintalah obat yang aman buat kesehatan kamu. Semoga informasi ini bermanfaat.



(vem/mim)
What's On Fimela