Fimela.com, Jakarta Perempuan memiliki hak yang sama dengan pria di dalam berbagai urusan, baik dalam hal pendidikan, karir dan terutama perlakuan di masyarakat. Namun sayangnya, tidak semua negara memberikan perlakuan baik terhadap perempuan. Beberapa negara justru masuk daftar negara terburuk untuk para perempuan.
Dilansir dari This is Insider, menurut penelitian yang dilakukan Georgetown Institute for Women, Peace and Security, dan Peace Research Institute of Oslo's global Women, Peace and Security Index, dari berbagai faktor pengukur seperti keadilan, keamanan dan keikutsertaan perempuan dalam berbagai hal, didapatkan 10 negara terburuk untuk perempuan.
1. Syria
Negara Republik Arab Syria menduduki peringkat pertama negara paling buruk untuk perempuan sejak Maret 2011, dan belum berubah. Perkosaan dan penyiksaan, apalagi di penjara, malnutrisi dan kekerasan terhadap perempuan menjadi kasus yang muncul semakin banyak setiap harinya. Hal ini melemahkan kesehatan, martabat, dan keamanan perempuan.
2. Afghanistan
Afghanistan jadi negara kedua paling buruk di dunia untuk perempuan karena menurut laporan Human Right's Watch, hanya 37% perempuan Afghanistan yang sudah melek huruf, sepertiga jumlah perempuan menikah sebelum usia 18 tahun (bahkan dipaksan keluar sekolah untuk menikah), dan angka kematian ibu sangat tinggi. Kebebasan sipil perempuan juga sangat dibatasi.
3. Yaman
Menurut United Nations Population Fund, sekitar 2,6 juta perempuan di Yaman berisiko menerima kekerasan, dengan 52 ribu perempuan berisiko mengalami kekerasan seksual, baik itu sekedar cat calling hingga perkosaan. Dicatat World Report 2017, perempuan Yaman lebih dirugikan dan tidak memiliki hak sama terhadap perceraian, warian dan hak asuh anak.
4. Pakistan
Kekerasan terhadap perempuan di Pakistan menjadi salah satu yang paling serius di dunia karena negara ini melazimkan adanya paksaan pernikahan dini. Ada banyak kasus pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, serangan asam, dan bahkan pembunuhan terhadap perempuaan.
5. Republik Afrika Tengah
Dilaporkan PBB, negara ini terlibat dalam konflik bersenjata dan kekerasan sejak 2013 dengan banyaknya kasus kekerasan, mulai dari pelecehan seksual hingga perkosaan terhadap perempuan. Dan ini belum banyak berubah hingga sekarang.
6. Kongo
Republik Demokrat Kongo menjadi salah satu negara yang tidak berkembang di dunia karena sebanyak 7,5 juta penduduknya masih mebutuhkan bantuan kemanusiaan. Tahun 2010, United Nations menyatakan Kongo menjadi ibu kota "perkosaan perempuan di dunia", penelitian lain menunjukkan bahwa ada 48 perempuan yang diperkosa tiap jamnya di sana.
7. Irak
Tahun 2010, fakta yang dihimpun United Nations menunjukkan satu dari lima perempuan Irak mengalami kekerasan domestik dan penelitian 2012 Ministry of Planning menemukan bahwa paling tidak 36% perempuan menikah di Irak menerima siksaan dari suaminya.
8. Mali
Tidak lebih dari separuh perempuan di Mali menyelesaikan sekolah dasar, menruut data ONE campaign. Hanya 9% perempuan di Mali yang mampu masuk ke dalam pemerintahan dan sebanyak 72 persen populasi hidup sangat miskin.
9. Sudan
Menurut UNICEF, sebanyak 34% perempuan usia 15-49 tahun di Sudan percaya bahwa suami punya hak untuk memukul atau menyiksa mereka dengan berbagai situasi dan kondisi. Sebanyak 34% perempuan usia 20-24 tahun menikah dan banyak yang sudah dipaksa menikah di usia 18 tahun.
10. Nigeria
Menurut ONE campaign, hanya 17% perempuan di Nigeria usia 15-24 tahun yang melek huruf. Menurut laporan tahun 2016 Save the Children yang melihat tempat terburuk untuk perempuan dari berbagai faktor, seperti perkosaan, pernikahan dini, dan lainnya, Nigeria menjadi negara dengan 76% dilaporkan perempuannya menikah sebelum usia 18 tahun dan 1 antara 5 remaja sudah melahirkan.
Peneliti mengikutsertakan 153 negara di dunia dan itulah hasilnya. Sebaliknya, inilah negara terbaik untuk perempuan.