Anak Ketahuan Mencuri? Jangan Langsung Memarahinya ya Moms!

Fimela diperbarui 21 Jan 2017, 12:10 WIB

Saat mengetahui buah hati tercinta mencuri barang orang lain atau barang temannya, sebagai orang tua kita pasti akan merasa kesal tapi juga sedih. Kesal karena mengetahui ternyata anak kita punya sisi nakal. Sedih karena belum bisa mendidiknya dengan baik dan mengajarinya dengan benar.

Tapi sebaiknya kita tak langsung memarahi anak kita yang ketahuan mencuri. Justru kita bisa bantu memberinya pemahaman soal larangan mencuri dan kenapa mencuri itu tidak baik. Sebelum itu, yuk coba kita kenali kenapa sih anak-anak bisa gampang mencuri?

Penyebab anak mencuri itu bisa sangat beragam. Beberapa di antaranya, antara lain:
1. Memiliki kontrol impuls yang buruk.
2. Ingin mendapat pujian atau perhatian.
3. Ingin balas dendam.
4. Karena seseorang memiliki benda yang sejak dulu diinginkannya.
5. Menginginkan sesuatu tapi tak punya uang untuk membelinya.
6. Mencuri dianggap sebagai kegiatan yang seru atau menarik.
7. Sedang tertekan.
8. Tak bisa mengendalikan dirinya.
9. Tak bisa membedakan mana yang miliknya dan bukan miliknya.
10. Belum memahami arti kepemilikan.

Alasan seorang anak mencuri itu bisa bermacam-macam. Dan tak terbatas hanya pada hal-hal di atas saja. Sekarang bagaimana cara menghadapi sekaligus memberi pelajaran pada anak soal mencuri?

Tunjukkan Bahasa Tubuh yang Tegas
"Mencuri itu tidak baik."
"Mencuri itu tidak diperbolehkan."
Di sini kita perlu menunjukkan bahasa tubuh yang tegas. Berikan tekanan bahwa kita tak bisa menoleransi anak yang yang mencuri.

Sebaiknya tak langsung menghakimi anak yang ketahuan mencuri. Coba tanyakan alasan kenapa ia nekat mencuri. Apa tujuan, motivasi, atau alasan dia terdorong untuk mencuri? Apakah sebelumnya juga pernah mencuri? Ajak anak berkomunikasi tanpa menakuti atau mempermalukannya. Bimbing anak untuk menganalisis perasaannya sendiri dan menilai sikapnya sendiri.


Beritahu Anak Bahwa Kita Merasa Kecewa
Sampaikan betapa sedih hati kita melihatnya mencuri. Kita kecewa padanya. Agar anak juga bisa memahami perasaan orang lain akibat tindakan mencuri yang dilakukannya tersebut. Sehingga anak bisa melakukan refleksi diri untuk tak membuat kesalahan yang sama.

Bantu Anak Mengembalikan Barang Curiannya
Ajari ia soal tanggung jawab dan menebus kesalahan yang dibuat. Bantu ia untuk mengembalikan barang curiannya. Di sini anak bisa belajar arti tanggung jawab dan mengambil pelajaran bahwa segala sesuatunya ada konsekuensinya. Setelah anak menebus kesalahannya, ucapkan terima kasih padanya karena telah berani mengakui kesalahan dan mempertanggungjawabkannya.

Sebagai orang tua, kita juga perlu melakukan koreksi diri. Apakah selama ini kita mendidiknya dengan cara yang salah? Apakah justru perlakuan kita pada anak yang kurang baik yang mendorongnya untuk mencuri? Saat anak melakukan kesalahan, kita sebagai orang tua juga ikut bertanggung jawab.

Mendidik dan mengasuh anak memang tak mudah. Tapi kita selalu bisa belajar dari kesalahan untuk membuat segala sesuatunya jadi lebih baik lagi ke depannya. Semangat, ya Moms!



(vem/nda)