Asal Nggak Berlebihan, Main Video Games Itu Baik untuk Anak

Fimela diperbarui 21 Jan 2017, 10:10 WIB

Selama ini pemahaman yang sering kita dapat soal video games adalah main video games itu nggak bisa bikin pintar. Malah kabarnya bisa bikin anak anti sosial dan nggak fokus. Parahnya lagi katanya bisa bikin otak tumpul dan memicu perilaku agresif. Hm, apakah benar seperti itu?

Tapi ternyata asal mainnya nggak berlebihan, video games itu bisa memberi dampak yang positif untuk tumbuh kembang anak. Selama kita bisa tetap memberi pengawasan dan kontrol yang terarah, anak bisa mendapat sejumlah manfaat yang positif dari permainan video games. Berikut info lengkapnya.

    Memperkuat Hubungan Antar Saudara

    Video games yang membutuhkan kerjasama pemainnya untuk memainkannya bisa memberi dampak yang positif. Saat kakak dan adik bermain video game bersama, ikatannya bisa lebih kuat. Seperti yang dikutip dari familyshare.com, menurut penelitian yang dilakukan oleh para profesor di Brigham Young University, disebutkan bahwa kakak adik yang bermain video game bersama bisa lebih akur. Ya, asal mainnya nggak kebablasan sih, manfaat ini bisa saja didapatkan.

    Meningkatkan Sejumlah Fungsi Otak

    Video memberi pengaruh yang besar sekali pada otak, termasuk meningkatkan keluwesan otak (brain flexibility). Keluwesan otak ini sangat penting dan dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan. Karena video game mengharuskan kita berpikir di berbagai jenis situasi, hambatan, dan alternatif yang berbeda, otak akan terlatih untuk melakukan hal yang sama di situasi atau dunia nyata.

    Meningkatkan Kemampuan Membaca

    Bermain video games yang penuh aksi ternyata bisa membantu meningkatkan kemampuan membaca anak. Elemen visual yang menarik dan dinamis membuat anak jadi terdorong untuk menyerap informasi dengan cepat. Bahkan instruksi yang berbahasa Inggris bisa bantu meningkatkan kemampuan dan memperkaya kosakata bahasa Inggris anak.

    Mencegah Risiko Terkena Gangguan Mental

    Area otak yang terkena dampak langsung saat bermain video game adalah the rewards pathway system (area yang mengatur rasa senang) dan hipokampus. Kedua area tersebut bisa terganggu jika mengalami depresi. Sementara kalau kita bermain video game, ada rasa optimis yang muncul dari dalam diri untuk bisa sukses dan berhasil menyelesaikan semua tantangan. Sikap positif inilah yang kemudian bisa sangat membantu untuk mengurangi risiko terkena gangguan mental atau depresi.

Satu hal penting yang wajib digarisbawahi adalah semua jenis kegiatan bila dilakukan secara berlebihan pastinya akan memberi dampak negatif. Anak diperbolehkan memang untuk main game tapi juga jangan sampai waktunya habis semua untuk bermain. Selain itu, bantu anak untuk memilih permainan yang tepat dan bisa memberi pengaruh positif untuk tumbuh kembangnya.

Semoga info di atas bermanfaat untuk Moms sekalian.

(vem/nda)