Di Indonesia Usaha Kecil Menegah (UKM) memang menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat, ntah itu menjual makanan atau membuat kebutuhan rumah tangga sendiri yang dijual di pasar. Sebesar 60 persen pelaku usaha mikro ini pun kebanyakan dijalankan oleh para wanita.
Melihat hal tersebut, Avrist Assurance bekerjasama dengan Amartha yang bergerak di bidang pionir teknologi keuangan bagi pengusaha mikro memiliki program Avrist Warrior Women yang fokus pada pemberdayaan wanita pengusaha mikro di daerah Jasinga, Bogor.
"Pada program ini sebanyak 43 wanita pengusaha mikro akan diberikan modal pengembangan usaha serta program pendampingan yang memiliki tujuan akhir untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka dan meningkatkan kehidupan mereka. Salah satu program pendampingan adalah edukasi literasi yang disesuaikan dengan kebutuhan hidup para wanita tersebut," ujar Makki Ibrahim Kusuma, selaku Director Of Legal & Compliance, Informatiom Technology and Management Trainee saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Tak hanya itu, program ini dapat memeriksakan kesehatan, pemberian kacamata gratis, pengembangan produk, hingga hal-hal yang sangat kewanitaan, seperti beauty class. Para pekerja pun akan diberikan pengetahuan seperti perencanaan keuangan rumah tangga, hingga memberikan kelas kecantikan.
Selama setahun, program ini akan mendapatkan evaluasi produktivitas para wanita anggota Avrist Warrior Women secara berkala. Serta Amarta akan memberikan pendampingan pada modal pengembangan usaha yang diberikan kepada para wanita tersebut.
"Program ini bertujuan untuk menumbuhkan peluang berwirausaha bagi masyarakat prasejahtera dan pendidikan terbatas, khususnya kaum wanita," ungkap Andi Taufan Garuda Putra, CEO dan Pendiri Amartha.
Hal ini pun disambut baik oleh para pelaku usaha mikro, seperti yang diungkapkan Endon yang memiliki usaha pembuatan keripik dan sabun rumahan.
"Awalnya saya dengar tentang program ini, cari informasi akhirnya ikut. Sekarang alhamdulilah saya sudah punya motor sama tabungan, dagangan juga sudah bisa dijual ke pasar, tidak di warung kecil lagi," ungkap Endon.
(vem/asp/yel)