Judul: Mata Hari
Penulis: Paulo Coelho
Alih bahasa: Lulu Wijaya
Diterbitkan pertama kali oleh PT Gramedia Pustaka Utama
Sinopsis:
"Dalam novel terbarunya ini, Paulo Coelho, penulis buku terlaris Sang Alkemis, menghidupkan kembali cerita tentang salah satu wanita paling misterius dalam sejarah: Mata Hari.
Ketika tiba di Paris, Mata Hari tidak memiliki uang sepeser pun, tetapi dalam beberapa bulan saja dia telah menjadi wanita paling terkenal di kota itu.
Sebagai penari, dia membuat para penontonnya syok dan berdebar-debar; sebagai wanita penghibur, daya tariknya membius pria-pria paling kaya dan berkuasa pada zaman itu.
Tetapi ketika perang melanda, paranoia menyelimuti seantero negeri. Gaya hidup Mata Hari membuat dia dicurigai. Pada tahun 1917, dia ditangkap di kamar hotelnya di Champs Elysees dan dituduh melakukan kegiatan mata-mata.
Disampaikan dalam suara Mata Hari melalui surat terakhirnya, novel Mata Hari merupakan kisah tak terlupakan tentang wanita yang berani melawan arus pada zamannya dan mesti membayar mahal untuk semua itu."
Margaretha Zelle yang lebih dikenal sebagai Mata Hari merupakan sosok perempuan yang fenomenal di awal abad 20. Dia melarikan diri dari suaminya dan menjadi seniman di Paris, Prancis. Tak butuh waktu lama sama ia dikenal sebagai seorang penari. Penari yang membius para penontonnya bukan hanya karena gemulai tubuhnya saat menari tapi juga nuansa magis yang sungguh memikat di setiap pertunjukan. Tapi hidup Mata Hari tak berakhir bahagia.
Melalui surat terakhirnya, Mata Hari menceritakan hidupnya. Mulai dari latar belakang keluarganya di Belanda, kebangkrutan yang dialami ayahnya, sempat mengenyam studi untuk menjadi guru TK, pelecehan seksual yang didapatnya ketika di bangku sekolah, dan menikahi seorang perwira keturunan Skotlandia di Ketentaraan Belanda yang kemudian membawanya ke Indonesia. Selama di Indonesia, kehidupan Mata Hari jauh dari bahagia. Dia harus menghadapi duka kehilangan putranya, tindak kekerasan yang dilakukan oleh suaminya, sampai ketika suatu hari ia melihat sendiri aksi bunuh diri yang dilakukan oleh istri dari seorang pejabat militer.
Membaca novel ini kita benar-benar diajak terhanyut dalam dunia dan kehidupan Mata Hari. Merasakan perasaannya yang tertekan dan merindukan kebebasan. Juga menyelami pahit getirnya hidup yang datang silih berganti. Lalu bagaimana sampai ia akhirnya dituduh sebagai mata-mata? Hm, membaca novel ini akan membawamu pada jawabannya.
"Bunga mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada yang abadi: keindahan mereka, bahkan juga fakta bahwa mereka pasti akan layu, karena mereka masih akan memberikan benih baru. Ingatlah ini kalau kau merasakan sukacita, kepedihan, atau kesedihan. Segala sesuatu berlalu, menjadi tua, mati, dan terlahir kembali."
(hlm. 30-31)
Salah satu kejadian yang menurut saya paling membekas dari kehidupan Mata Hari tak lain ketika ia menyaksikan istri Andreas bunuh diri. Istri Andreas mengungkapkan banyak hal yang langsung membuka mata Mata Hari. Sebuah keputusan besar pun diambil Mata Hari sejak tragedi tersebut.
"Dosa tidak diciptakan oleh Tuhan; dosa diciptakan oleh kita ketika kita mencoba mengubah apa yang tak terhindarkan menjadi sesuatu yang subjektif. Kita berhenti melihat keseluruhan dan akhirnya melihat hanya satu bagian saja; dan bagian itu dipenuhi rasa bersalah, aturan-aturan, kebaikan lawan kejahatan, dan masing-masing pihak menganggap dirinyalah yang benar."
(hlm. 112)
Sangat mengharukan sekali membaca narasi surat yang ditulis Mata Hari untuk pengacara juga putrinya. Ibaratnya ia adalah seekor kupu-kupu tapi terperangkap dalam gelas kaca. Ingin rasanya ia segera keluar untuk mendapatkan kebebasan dan kebahagiaannya, tapi gelas kaca itu tertutup sangat rapat. Sampai kemudian pada sebuah titik sepasang sayapnya tercerabut dengan paksa.
Buat yang suka baca novel tentang mata-mata dan konspirasi, novel ini rasanya pas untukmu. Isu feminisme juga sedikit banyak diangkat di novel ini. Mata Hari memang bukan wanita biasa. Di tengah kecamuk perang dan zaman yang saat itu penuh gejolak, ia berani melawan arus. Meski pada akhirnya ia harus menghadapi sebuah konsekuensi yang begitu pahit.
Novel ini juga bukan novel yang dibuat secara sembarangan. Ada riset khusus dan panjang yang dilakukan Paulo Coelho untuk "menghidupkan kembali" sosok Mata Hari yang tak akan pernah bisa dilupakan oleh sejarah.
- [Vemale's Review] Buku ''A Thousand Miles in Broken Slippers''
- [Vemale's Review] ''Dru dan Kisah Lima Kerajaan'' Karya Clara Ng
- [Vemale's Review] Novel ''O'' Karya Eka Kurniawan
- [Vemale's Review] Novel Wander Woman - Nina, Irene, Fina, Silvia
- [Vemale's Review] Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto - Mitch Albom