Cinta Adalah Perkara Menerima, Bukan Karena Dipaksa & Memaksa

Fimela diperbarui 13 Jan 2017, 14:44 WIB

Cinta merupakan misteri. Ia bisa datang kapan pun, di manapun dan berlabuh kepada siapapun yang dikehendaki hati. Perkara cinta, apa yang paling membahagiakan darinya? Tentunya ketika cinta itu terbalas dengan indah dan tulus. Ketika seseorang yang namanya ada di hati kita juga menyimpan nama kita di hatinya.

Banyak yang mengatakan jika sebenar-benarnya cinta adalah cinta yang penuh penerimaan. Mau memberi dan menerima cinta tanpa dipaksa, memaksa atau terpaksa.

"Hadiah terbesar yang dapat kamu berikan kepada orang lain, khususnya pada pasangan adalah karunia cinta tanpa syarat. Cinta yang penuh penerimaan. -Brian Tracy-"

Tapi, bagaimana jika kamu menaruh cinta pada seseorang sementara dia tak ingin menerima cinta tersebut? Atau sebaliknya. Ada seseorang yang benar-benar mencintaimu dengan tulus, penuh penerimaan dan rela berkorban apapun untukmu sementara kamu tak pernah menaruh sedikit pun cinta untuknya? Kalau memang tak menemukan titik temu untuk perasaan cinta yang sedang kamu rasa, cobalah untuk lebih bisa menerima kenyataan tersebut.

Mencintai & Dicintai Meski Pada Tempatnya

Menyoal cinta, ini penting dilakukan pada tempatnya. Tentunya agar bertemu kata sepakat untuk kedua orang yang sedang menjalaninya. Tak apa kamu mencintai seseorang dengan begitu besar. Tak apa kamu mencintai seseorang dari hatimu yang paling dalam. Kamu tak salah. Cinta memang terbiasa datang secara tiba-tiba dan terkadang tidak tahu tempatnya. Hanya saja, kamu tetap harus selalu berpikir logis dan jangan terlalu menggunakan hati saat mencintai.

Ketika seseorang yang sedang kamu cintai tak memiliki perasaan yang sama, dipastikan ini akan memercikkan luka di hati. Tak perlu menyalahkannya, bukankah kamu dulu yang mencintainya? Tak perlu pula menyalahkan dirimu sendiri, cukup jalani yang kamu rasa saat ini dan terus meminta tuntunan terbaik dari sang Maha Pemilik Cinta. Pasrahkan segalanya padaNya agar cintamu bisa berlabuh pada tempatnya. Tempat di mana cintamu bisa menemukan kata sepakat serta bahagia.

Cinta Hadir Bukan Karena Terpaksa

Hadirnya cinta yang sesungguhnya adalah tanpa paksaan di dalamnya. Cinta yang tulus tak akan hadir karena ia dipaksa atau memaksa. Tidak ada alasan untuk mencintai. Ketika kamu memberi cintamu untuk seseorang, kamu tak akan punya alasan kenapa kamu bisa memberikan cinta tersebut. Begitu pun saat kamu mau menerima cinta seseorang, kamu tak pernah punya alasan kenapa kamu mau menerimanya.

Kalau memang seseorang yang sedang kamu cintai tak membalas cintamu, cobalah untuk menerimanya dengan perasaan tenang dan berserah. Memaksa seseorang yang kamu cintai untuk memberikan cintanya untukmu sementara ia sama sekali tak memilikinya, ini justru akan membuatmu sakit hati. Juga, ketika kamu memaksa dirimu sendiri untuk mencintai seseorang yang sama sekali tak kamu cintai, tak hanya membuatmu sakit hati, ini juga sama saja dengan menyiksa dan melukai dirimu sendiri.

Nikmati Rasa yang Ada, Bahagia & Sedih Sewajarnya

Nikmati saja rasa yang ada di hatimu. Bahagia karena cinta boleh-boleh saja. Tapi ingat, berbahagialah sewajarnya saja. Begitu pun dengan perasaan sedih karena cinta, sedihlah sewajarnya saja. Pada dasarnya, segala yang berlebihan tidak akan menuai kebaikan. Segala yang berlebihan tak jarang justru akan membuatmu merasa tertekan dan berantakan.

Saat kamu mencintai seseorang dan terlena dengan cinta tersebut, usahakan untuk tetap mengontrol diri dan memasrahkan cinta tersebut kepada sang Maha Pemilik Cinta. Biarkan Dia yang menuntunmu menemukan cinta terbaik, terindah dan paling tepat untukmu. Jangan sampai, kamu menjadi seseorang yang terlalu memaksa dan mendahului segala ketetapanNya.

Menyoal cinta, kamu tak perlu khawatir. Waktu dan rencana dariNya yang akan menjawab semuanya. Cinta yang indah dan benar-benar mengena di hati adalah cinta yang penuh penerimaan. Cinta yang murni memberi dan meminta tanpa alasan. Cinta yang murni hadir tanpa dipaksa ataupun memaksa.

(vem/mim)