Pernah dengar soal "jatah gagal"? Jadi konon, setiap orang itu punya jatah gagal masing-masing. Untuk bisa mencapai sebuah kesuksesan yang diinginkan, seseorang harus menghabiskan jatah gagalnya terlebih dahulu. Sulit dan pahit memang tapi umumnya memang begitulah adanya.
Tak mudah menerima sebuah kegagalan. Apalagi jika sebelumnya kita sudah mati-matian berusaha keras untuk mewujudkan keinginan kita, tapi ternyata masih belum rezeki. Kegagalan kita terima lagi, untuk kesekian kalinya entah bakal ada berapa kali lagi ke depannya. Sakit dan sedih saat sebuah kegagalan kembali kita terima. Tapi meratapinya pun bakal percuma juga.
Setidaknya Kita Sudah Mencoba
Lebih banyak orang yang menyesal karena tidak mencoba daripada yang mencoba. Meski gagal, setidaknya kita sudah mencoba mengukur kemampuan kita. Kita berani menguji keberanian dan menggali potensi kita. Dari situ saja, kita sudah belajar untuk jadi pribadi yang lebih matang dan dewasa lagi. Ke depannya lagi kita akan lebih kuat untuk menjalani ujian yang mungkin akan lebih berat lagi.
Kita Berkesempatan Menemukan Pintu yang Baru
Tahu bahwa sebuah usaha berakhir dengan suatu kegagalan, kita akan termotivasi dan terdorong lagi untuk "membayarnya" dengan sesuatu yang lebih besar lagi. Di sini kadang ego akan mengambil alih. Kita akan memaksa diri kita untuk berusaha lebih keras lagi. Tak menangisi atau meratapi yang sudah lewat. Menantang diri sendiri untuk melakukan hal yang lebih hebat dan besar lagi.
Mungkin Ada Kebaikan dari Kegagalanmu Itu
Selalu berprasangka baik dan berpikir positif. Mungkin justru ada kebaikan dari kegagalanmu ini. Ada hal yang lebih penting yang harus kamu kerjakan saat ini. Karenanya kamu harus gagal dulu untuk mencapai sesuatu itu. Sebab ada hal yang jauh lebih baik yang sedang dipersiapkan untukmu.
Menyerah dan Putus Asa Bakal Bikin Segalanya Memburuk
Jika kegagalan itu diibaratkan sebagai luka, maka kita perlu menghadapi rasa perih ketika diobati untuk bisa sembuh. Membiarkan luka itu begitu saja jelas tak akan membuatnya jadi makin membaik. Perlu usaha untuk menyembuhkan dan berani menghadapi perihnya rasa sakit tersebut.
Menyerah dan putus asa memang paling mudah untuk dilakukan. Tapi jika itu yang kamu lakukan, keadaan tak akan membaik dengan sendirinya. Waktu terus bergulir. Hidupmu terus berlanjut. Setiap orang melanjutkan hidupnya ke depan, melanjutkan perjuangan untuk menggapai impian masing-masing.
Tak mudah menerima sebuah kekecewaan tapi terus meratapi dan menyalahkan keadaan juga tak akan membuat segalanya membaik. Kita hanya perlu terus melanjutkan langkah ke depan, bukannya terseok dan tertahan oleh hal yang telah berlalu.
(vem/nda)