"Pa, ternyata Papa benar. Sekolah tuh ternyata seru juga ..."Sambil 'nyengir kuda', si Bungsu yang duduk di kelas 1 SD membuat sebuah pengakuan. Pagi sebelumnya, wajah cemberut, muka kusut, kalimat yang terlontar serba menghasut. Semua dilakukannya agar hari ini diperbolehkan untuk memperpanjang liburan yang telah habis masa berlakunya sejak sehari yang lalu. Mandi pagi pun ditingkahi dengan perdebatan seru tentang kewajiban dan tanggung jawab sebagai anak sekolah. Hingga saat akan melepasnya dari gerbang pagar rumah pun, keengganan masih nampak membayang di wajah yang lesu, lunglai dan malas.
Konon, cukup satu hal saja untuk menjadi pemicu semangat manusia dalam menghadapi perubahan demi perubahan dalam hidupnya. Pemicu ini bagi setiap manusia akan berbeda dengan manusia lainnya sesuai dengan hobi, selera dan keinginan terbesar yang terpendam dalam perasaan. Namun, seperti layaknya memulai sesuatu yang baru, di pagi hari lah sebenarnya saat yang tepat untuk menyuntikkan semangat hingga akhir hari nanti.
"Satu pikiran positif di pagi hari, bisa mengubah segalanya yang terjadi sepanjang hari."
Demikian sebuah kutipan yang sering diberikan sebagai penyemangat. Teman-teman yang nakal, pelajaran yang membosankan, rasa takut akan lelah saat mengerjakan tugas yang diberikan di sekolah adalah gambaran perkiraan yang menanti di benak seorang anak yang harus memulai lagi aktivitas sekolahnya setelah sekian lama bersantai dan bermain dalam masa liburan.
"Teman-teman dan Bu Guru pasti ingin bertemu denganmu dan tak sabar menunggu cerita liburanmu. Mereka pasti juga akan bercerita tentang liburan mereka. Pasti seru! Apakah kamu akan melewatkan hal itu?" Muncullah sedikit penasaran yang menggugah semangat berkilat-kilat untuk segera berangkat ke sekolah bertemu dengan para teman dan Ibu Guru.
Setiap pagi adalah hari baru. Pasti kan ada hari yang baru, kejutan baru, pengetahuan dan pengalaman baru. Jika saja setiap pagi, rasa penasaran isa menjadi pemicu semangat dan selalu dipupuk di dalam pikiran, tentu tak ada hari yang dimulai dengan kemurungan. Rasa penasaran atau rasa ingin tahu tak membutuhkan kepandaian atau bakat tertentu karena setiap manusia memilikinya dan mempunyai masing-masing kadarnya. Lalu, saat rasa penasaran sudah muncul, semangat untuk mencari tahu dan tekad kuat untuk membuktikannya, maka apapun itu akan membuat seseorang mampu melakukan apapun yang tadinya dijauhinya bahkan dibencinya sekalipun.
Rasa penasaran adalah 'percik api' yang menyalakan lilin pengetahuan yang menerangi jiwa. Rasa penasaran adalah kompas yang menuntun seseorang pada semangat untuk bergerak, berjalan bahkan berlari menuju berbagai kejutan - kejutan baru di masa depan. Rasa penasaran juga membuat setiap orang mendapatkan kesempatan membuka pintu dan jendela pengalaman baru. Hingga Leo Burnett, sang Pakar Media Massa dan Iklan pun berkata,
"Rasa penasaran akan kehidupan dan semua aspeknya, hingga kini, masih menjadi resep rahasia orang - orang kreatif yang hebat."
Jadikan rasa penasaran akan hal-hal baru yang akan menjelang, menjadi pemicu semangat di setiap pagi. Bukan hanya untuk perekayasa agar anak-anak semangat berangkat sekolah saja, namun juga untuk kita semua. Dengan rasa penasaran akan apa yang akan terjadi di setiap pagi hari saat mengawali hari, maka setiap detik yang berjalan akan menjadi 'petualangan' yang berisi dengan aura ketegangan sekaligus pembakar semangat berapi-api sambil terus bergerak tanpa sedikit pun 'kosong' menanti. Seorang Einstein pun pernah mengakui arti pentingnya rasa penasaran dengan kalimat:
"Saya bukanlah orang yang sangat pandai atau sangat berbakat. Saya hanya orang yang sangat sangat penasaran."
Dituliskan oleh Yasin bin Malenggang untuk rubrik #Spinmotion di Vemale Dotcom. Lebih dekat dengan Spinmotion (Single Parents Indonesia in Motion) di http://spinmotion.org/
(vem/wnd)