Aktif di Media Sosial 1 Jam Sehari Bikin Anak Kurang Bahagia

Fimela diperbarui 03 Jan 2017, 14:16 WIB

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi pun semakin berkembang. Baik tua, muda, dewasa atau anak-anak telah memiliki gadget yang bisa digunakan untuk melakukan komunikasi atau sekedar bertukar informasi. Keberadaan media sosial juga telah membuat banyak orang di seluruh dunia terhubung satu sama lain dan memudahkan mereka menggali berbagai informasi yang ada.

Walau begitu, terlalu aktif di media sosial ternyata sangat tidak baik buat kesehatan fisik maupun psikis. Terlalu aktif dan nyaman berkomunikasi lewat media sosial bisa menurunkan kebahagiaan seseorang.

Terlalu Aktif di Sosial Media Rentan Menyebabkan Depresi

Dilansir dari laman asiantown.net, penelitian terbaru menemukan bahwa terlalu aktif di media sosial bisa membuat seseorang mengalami kecemburuan sosial, stres hingga depresi. Selain pada orang dewasa, dampak ini juga dirasakan oleh anak-anak. Lebih parah lagi, dampak yang dirasa oleh anak-anak bisa berkali lipat lebih banyak dibandingkan dengan dampak yang dirasa oleh orang dewasa.

Para peneliti di IZA Institute of Labor Economics menemukan jika anak-anak yang terlalu aktif di media sosial dan hidup di dalamnya minimal 1 jam sehari mengalami penurunan rasa bahagia. Penelitian yang dilakukan pada anak usia 10 - 15 tahun sejak tahun 2010 ditemukan jika anak-anak yang aktif di media sosial telah tumbuh serta berkembang kurang bahagia saat remaja. Anak-anak ini cenderung menjadi pribadi yang pemarah, minder dan mudah iri dengan teman sebayanya.

Seorang peneliti mengatakan, "Secara keseluruhan, kami menemukan jika anak-anak yang menghabiskan banyak waktunya untuk chatting dan bermain-main di sosial media menjadikan mereka kurang bahagia. Di satu sisi, mereka akan bahagia karena memiliki banyak teman. Tapi di sisi lain, mereka juga merasa sangat kesepian. Anak-anak tersebut bisa mengalami pengurangan rasa bahagia hingga 14 persen akibat sosial media."

Risikonya Akan Semakin Tinggi Untuk Anak Perempuan

Sebuah penelitian lain yang dilakukan di University Pittsburgh School of Medicinemenyebutkan bahwa anak perempuan akan lebih mudah bersedih dan merasakan dampak dari efek buruk sosial media jika dibandingkan dengan anak laki-laki. Sifat anak perempuan yang perasa dan lemah lembut sangat rentan mengalami goncangan ketika mereka melihat temannya lebih baik, lebih cantik dan lebih dipuji oleh orang lain.

Brian Primack, direktur di Pitt's Center for Research on Media, Technology and Healthmengatakan, "Sosial media bisa bermanfaat ketika digunakan untuk hal-hal baik dan positif. Sebaliknya, bisa sangat berdampak buruk ketika digunakan untuk hal negatif. Anak-anak umumnya menjadi korban dari buruknya penggunaan sosial media."

Karena inilah, peneliti menyarankan agar setiap orang tua selalu mendampingi buah hati dan membatasi waktu mereka untuk bermain sosial media. Penting bagi setiap orang tua untuk mengajarkan dan melatih anak melakukan interaksi langsung dengan dunia nyata di sekitarnya. Semoga, informasi ini bermanfaat.

(vem/mim)
What's On Fimela