Tahun 2016 berlalu dan kami mendapat data yang sebetulnya tidak terlalu mengejutkan. Angka perselingkuhan masih sangat tinggi dalam sebuah pernikahan. Mengapa kami mengatakan tidak terlalu mengejutkan? Sebab angka ini lebih sering meningkat setiap tahunnya dengan penyebab perselingkuhan yang seputar itu dan itu lagi.
Meski jumlahnya makin banyak, bukan berarti hal ini bisa dijadikan sebagai alasan untuk menjadikan perselingkuhan sebagai hal yang wajar. Hubungan yang pernah dilalui dengan noda bernama perselingkuhan seringkali tidak akan sama lagi. Ada beberapa orang yang memaafkan pasangannya yang telah berselingkuh, namun lebih banyak yang memutuskan untuk berpisah atau tetap melanjutkan pernikahan dengan keterpaksaan (lebih sering karena kasihan dengan nasib anak-anak jika orang tuanya berpisah).
Untuk menghindari pintu-pintu perselingkuhan yang sering terbuka tanpa disadari, inilah 5 penyebab perselingkuhan yang banyak terjadi di tahun 2016.
Suami Tidak Puas Untuk Urusan Keintiman
Mungkin alasan ini klise atau "apa sih.." tetapi inilah penyebab yang sering terjadi jika pelaku perselingkuhan adalah suami. Keintiman yang dimaksud sudah pasti adalah hal-hal seputar hubungan seksual, sebab mayoritas pria memiliki dorongan yang lebih besar dibanding wanita. Jika hal yang satu ini tidak terpenuhi, gangguan sekecil apapun di luar sana bisa membuat dirinya berpaling. Selain itu, keintiman seperti peluk, cium, bahkan sekedar ditemani mengobrol santai adalah hal-hal kecil yang sebetulnya juga dibutuhkan oleh pria. Ayo ingat-ingat, kapan terakhir kali kamu memeluk suamimu setelah dia mandi pagi atau setelah pulang kerja?
Kesenjangan Finansial
Untuk poin ini, yang sering melakukannya adalah wanita. Saat istri memiliki penghasilan sendiri yang jauh lebih besar dari suami, maka pintu perselingkuhan banyak terbuka. Ketika wanita merasa dirinya bisa mencukupi kebutuhan diri sendiri dan memberi kontribusi yang lebih pada keluarga, seringkali ego muncul dengan bisikan, "Hai suami, apa kabar peranmu?". Di sisi ini, jika wanita tidak bisa mengendalikan dirinya, seringkali dia merasa bebas melakukan apapun tanpa andil suaminya, tanpa perlu melibatkan suaminya "Kan aku mandiri, tidak butuh kamu lagi,". Wanita yang mandiri, bebas dan punya penghasilan besar tak jarang menarik hati pria lain. So, be careful, ladies!
Kebosanan Dalam Pernikahan
Pernikahan yang sudah berjalan lama mau tidak mau akan menemukan titik bosan. Setiap hari dengan rutinitas yang sama, dengan orang yang sama, dengan masalah-masalah yang itu-itu lagi, hidup seperti tidak ada kejutan yang membuat hati kembali meriah seperti saat pengantin baru dulu. Pasangan yang tangguh bisa melalui fase ini dengan sama-sama menghidupkan kembali bara cinta yang mulai padam. Namun tak jarang, suami atau istri justru mencari 'dunia baru' di luar sana. Dengan banyaknya godaan di depan mata, misalnya perempuan muda yang cantik luar biasa atau pria yang terlihat lebih muda atau berkharisma, banyak yang tidak bisa melawan godaan ini.
Tidak Puas Dengan Diri Sendiri
Seiring waktu berlalu, banyak suami atau istri yang makin tidak percaya diri dan tidak puas dengan dirinya. Misalnya wanita merasa tak cantik lagi setelah melahirkan, atau saat mulai muncul kerutan di wajahnya. Begitu juga suami, seringkali merasa tidak sekuat dulu, tidak setangguh dulu, apalagi jika ada hal-hal dalam rumah tangga yang tidak bisa dia penuhi sebagai seorang pemimpin. Sulit mengatasi hal ini, sebab sekuat apapun pasangan meyakinkan, tetapi jika suami/istri tetap tidak puas dengan kondisi dirinya, ini bisa berbahaya.
Ada banyak kisah yang menyebutkan bahwa perselingkuhan terjadi karena suami atau istri pada akhirnya mencari pengakuan di luar sana. Mereka butuh pengakuan dari orang lain bahwa dirinya masih cantik/tampan, masih kuat, dan masih bisa menarik hati orang lain. Hal ini akan semakin parah jika pasangan terang-terangan mengatakan ketidakpuasan itu, misal "Kamu kok tambah gemuk, rawat diri dong setelah melahirkan!" atau "Lihat tuh suami bu xxx, perhatian banget, gajinya gede, nggak kayak kamu,". Kalimat-kalimat tersebut ringan diucapkan tapi bisa melukai pasangan teramat dalam. Maka.. berhati-hatilah jika memang ada hal-hal pada pasangan yang perlu dibicarakan.
Itulah 4 penyebab perselingkuhan yang banyak terjadi. Semoga di tahun 2017, tidak ada lagi kasus-kasus yang sama. Jika pernikahan adalah sebuah jalan bahagia, maka janganlah sengaja menorehkan luka. Sebab dengan alasan apapun, perselingkuhan tidak dapat dibenarkan.
(vem/yel)