Hamil merupakan salah satu momen yang tak terlupakan di kehidupan seorang wanita. Selama hamil akan ada banyak perubahan yang terjadi. Emosi pun bisa naik dan turun. Meski ada rasa stres, seorang ibu juga bisa tetap bahagia selama kehamilannya.
Saat ibu tertawa saat hamil, apakah janin dalam kandungan juga ikut merasakan bahagianya? Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas di benak kita. Dan memang emosi atau suasana ibu sangat mempengaruhi kondisi janin dalam kandungan. Seperti yang dikutip oleh familyshare.com, menurut penelitian dari Association for Psychological Science,janin yang berusia enam bulan sudah bisa terpengaruhi emosi ibunya. Pengaruh emosi ibu bisa memberi dampak pada perilaku anak ke depannya.
Seperti Naik Roller Coaster
Secara fisik, janin dalam kandungan akan bergerak naik dan turun saat ibunya tertawa. "Saat kita melihat janin melalui USG dan ibunya kemudian tertawa, kita bisa melihat janinnya mengambang naik dan turun di dalam rahim, mengangguk-anggukkan kepalanya, bum-bum-bum, seperti lompat-lompatan di atas trampoline," ujar Janet DiPietro, wakil dekan untuk penelitian dan fakultas di John Hopkins. "Saat sang ibu melihatnya di monitor, ia tertawa makin keras dan janin bergerak naik turun lebih cepat. Kami jadi berpikir jangan-jangan inilah alasan orang jadi suka roller coaster saat dewasa," imbuhnya lagi.
Dr. DiPietro telah melakukan banyak penelitian tentang janin. 12 minggu sebelum dilahirkan, janin sudah seperti bayi yang baru lahir. Artinya emosi sang ibu akan mempengaruhi emosi janin sama seperti gerakannya.
Mood Sang Ibu Bisa Dirasakan Bayi
Jadi mood yang dirasakan ibu bisa dirasakan dan ikut mempengaruhi kondisi janin. Kegelisahan jangka panjang, stres, atau depresi bisa mempengaruhi janin. Ibu yang sering merasa gelisah berpeluang melahirkan bayi yang rewel dan gampang gelisah.
Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami depresi memiliki kemungkinan 1,5 kali lebih besar akan mengalami depresi saat nanti mencapai usia 18 tahun. Nantinya sang anak juga bisa berisiko mengalami gangguan emosi seperti perilaku agresif.
Hormon sang ibu bisa masuk ke bayi melalui plasenta. Para ibu hamil disarankan lebih banyak tertawa. Kenapa? Karena tertawa membuat bahagia dan tubuh bisa mendapat lebih banyak oksigen yang kemudian bisa meningkatkan produksi endorfin. Efeknya bisa membuat tubuh jadi lebih rileks dan memperlancar sirkulasi. Efek jangka panjangnya dapat meliputi meningkatnya sistem imun, meredakan nyeri, dan meningkatnya kepuasan pribadi. Dan semua itu juga bisa dirasakan oleh bayi.
Bayi Bisa Mengingat Tawa Ibunya
Detak jantung janin bisa melambat saat sang ibu berbicara. Suara, tawa, nyanyian, bahkan tangisan sang ibu bisa diingat dengan jelas oleh janin. Selama berada di dalam kandungan, janin juga akan belajar mengenali ibunya. Kepribadiannya pun juga terbentuk dari caranya mengenal sang ibu. Jadi bayangkan kalau selama hamil, Moms banyak tersenyum dan tertawa. Janin dalam kandungan bisa ikut bahagia juga.
Yuk, Moms kita berusaha lebih mengendalikan emosi selama kehamilan. Pastinya kita menginginkan yang terbaik untuk buah hati tercinta kita, kan? Tumbuh kembangnya nanti juga sangat dipengaruhi perkembangannya selama dalam kandungannya.
- Keputihan Saat Hamil, Normal Atau Tidak Sih?
- Yogurt, Menu Ibu Hamil Di Trimester Kedua Yang Segar & Kaya Gizi
- Smoothie Pisang, Menu Sarapan Di Trimester Pertama Kehamilan
- 5 Masalah yang Sering Dialami Saat Trimester Ketiga
- Ini Yang Dipikirkan & Dirasakan Seorang Ibu Saat Akan Melahirkan
- Agar Subur dan Cepat Hamil, Ini Tips Mudahnya