Bukan hanya rasa mual yang terjadi saat ibu hamil, namun banyak masalah wajah dan kulit yang terjadi. Ibu hamil pun tidak boleh sembarangan dalam menggunakan suatu produk kecantikan karena akan berbahaya bagi janinnya.
Pada saat persiapan kehamilan, sebenarnya tidak ada krim maupun treatment yang harus dihindari. Namun, obat minum yang mengandung turunan vitamin A tidak boleh dikonsumsi paling tidak satu bulan sebelum persiapan kehamilan.
Akan tetapi, pada persiapan kehamilan yang menggunakan metode inseminasi buatan atau fertilisasi in vitro, di mana keberhasilan untuk hamil menjadi lebih tinggi, ada baiknya agar calon ibu hamil hanya menggunakan krim dan melakukan treatment yang sudah teruji aman untuk kehamilan. Bamed memiliki berbagai macam treatment yang bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien, di antaranya krim dan treatment yang aman untuk digunakan oleh ibu hamil.
"Perlu diperhatikan bahwa krim yang mengandung bahan turunan vitamin A, asam salisilat, dan bahan pemutih harus dihindari. Sedangkan obat minum yang mengandung turunan vitamin A mutlak tidak boleh dikonsumsi karena terbukti dapat menimbulkan kecacatan pada janin. Selain itu, beberapa antibiotik yang biasa digunakan untuk pengobatan jerawat juga perlu dihindari karena dapat menimbulkan efek samping pada janin," ujar dr. Aninda U. Hasanah, SpKK.
Walaupun belum ada bukti bahwa treatment tersebut dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan atau janin, tetapi keamanan penggunaannya belum teruji secara klinis, sehingga sebaiknya dihindari. Pada saat hamil, seorang wanita mengalami perubahan hormon secara fisiologis. Hal ini dapat menimbulkan masalah berupa jerawat dan gangguan pigmentasi. Inilah alasan mengapa penggunaan krim atau jenis perawatan tertentu menjadi terbatas pada ibu hamil.
Namun tak perlu khawatir, ada banyak treatment yang boleh dilakukan saat kehamilan, meliputi mikrodermabrasi Athena, chemical peeling dengan asam glikolat, serta terapi oksigen hiperbarik (Intraceutical O2). Untuk kulit berjerawat, bisa juga dilakukan ekstraksi komedo dan penyuntikan obat anti radang pada jerawat bila diperlukan. Meskipun banyak treatment yang bisa menjadi alternatif terapi bagi ibu hamil, ada beberapa hal yang perlu dihindari, misalnya radiofrekuensi, laser, botox, ataupun filler.
Combination Rejuvenation Treatment (CRT) Bamed juga sangat cocok bagi orang yang memiliki kondisi khusus, yang menyebabkan adanya keterbatasan dalam penggunaan krim, misalnya pada saat seseorang sedang mempersiapkan kehamilan dan pada saat kehamilan.
"Combination Rejuvenation Treatment (CRT) Bamed solusinya sebab metode ini ialah kombinasi beberapa tindakan medis dengan teknologi terdepan pada hakekatnya bertujuan untuk menjawab berbagai masalah estetika dalam perawatan wajah dan tubuh," ujar dr. Aninda.
CRT dianggap sebagai salah satu terobosan baru prosedur dan alat untuk mengatasi seluruh masalah kulit, seperti pigmentasi, jerawat, kemerahan, tekstur permukaan kulit hingga kerutan. Dengan CRT, diharapkan hasil treatment rejuvenasi meningkat sehingga tingkat kepuasan pasien pun lebih maksimal.
"Ibu hamil perlu terapi yang lebih “ekstra” namun aman, sehingga CRT diperlukan untuk seorang calon ibu agar cantik dengan kulit yang sehat selama masa kehamilannya," ujar dr. Aninda menutup wawancara.
(vem/asp/feb)