Urusan cinta, asmara, dan jodoh bisa jadi perkara yang begitu rumit dan sulit dipahami. Apalagi jika sudah berkaitan dengan urusan pernikahan atau memasuki jenjang pelaminan. Memastikan seseorang itu terbaik untuk kita kadang membuat kita menghabiskan banyak waktu untuk berpikir.
Mungkin ada banyak pria yang mendekatimu. Bisa jadi sosok-sosok pria yang ada di dekatmu memenuhi kriteriamu soal pria idaman. Tapi pada akhirnya, yang ngajak pacaran akan kalah dengan pria yang serius memintamu ke pelaminan, memintamu untuk jadi pendamping hidupnya sampai akhir hayat.
Komitmen dan Kepastian adalah Hal yang Paling Diperlukan Wanita
Tak ada wanita yang cuma mau dikasih harapan dan janji palsu. Tak akan ada wanita yang rela menghabiskan hidupnya pada seseorang yang bisanya cuma berkata manis di mulut. Kalau tak ada komitmen dan kepastian, untuk apa sebuah hubungan dipertahankan? Kita semua pun pastinya ingin memiliki hidup yang bahagia dan bisa menghabiskan sisa hidup kita dengan seseorang yang paling terbaik. Mengisi hari-hari kita sampai tua nanti dengan berbagai kenangan indah. Ketika seorang pria serius mengajak ke pelaminan, itu tandanya dia membuktikan cintanya dengan sungguh-sungguh.
"Unless commitment is made, there are only promises and hopes; but no plans."― Peter F. Drucker
Tak Ada Wanita yang Hatinya Mau Dipermainkan
Saat seorang wanita sudah mencapai usia matang dan cukup dewasa menikah, maka ia tak akan membuang-buang waktu untuk menjalin hubungan yang main-main. Hanya pria yang benar-benar siap dan serius yang akan dipilihnya. Kalau seorang pria hadir hanya untuk mempermainkan hati dan perasaan, rasanya tak perlu juga terlalu lama dipertahankan. Seorang wanita yang dewasa pastinya sudah memiliki tujuan dan target yang jelas di masa depan. Tak akan mau lagi hatinya dipermainkan lagi karena sebuah hubungan bukanlah permainan lagi baginya.
"Without commitment, you cannot have depth in anything, whether it's a relationship, a business or a hobby."― Neil Strauss
Pria Baik-Baik Tak Akan Menggantungkan Perasaan Wanita yang Dicintainya
Tahukah apa salah satu indikator pria baik-baik? Tak lain adalah ia berani untuk memberikan komitmennya. Ia menunjukkan kesiapannya untuk menjadi pelindung dan pengayom terbaik di masa depan. Siap untuk membangun dan mengarungi bahtera rumah tangga bersama. Dan ia langsung membuktikannya dengan komitmen terbaik. Tak cuma menggantungkan hati dan perasaan wanita yang dicintainya.
Pernikahan Butuh Kesiapan dan Kemantapan Hati
Keputusan untuk menikah memang tak bisa dibuat secara instan dan tiba-tiba. Ada pertimbangan dan pemikiran yang matang untuk itu semua. Kalau seorang pria sudah memantapkan hatinya melamar dan mengajakmu ke pelaminan, itu tanda ia memang benar-benar siap untuk menjalani sisa hidupnya bersamamu. Hati wanita mana yang tak langsung luluh dengan ketulusan dan komitmen pria yang seperti itu.
"Marriage: a book of which the first chapter is written in poetry and the remaining chapters written in prose."— Beverley Nichols
Kalau menurutmu sendiri bagaimana, Ladies? Kamu lebih memilih pria yang cuma ngajak pacaran atau yang sudah berani mengambil langkah untuk mengajakmu ke pelaminan?
Setiap orang punya kisah cinta dan cerita perkara jodohnya sendiri. Semoga kita semua bisa mendapat akhir yang indah dari kisah cinta kita, ya Ladies. Dan pastinya bisa menemukan jodoh terbaik yang akan menghadirkan kebahagiaan hingga akhir hayat bersama.
(vem/nda)