Menurut Studi, Status Single Bisa Membunuh & Berisiko Stroke

Fimela diperbarui 17 Des 2016, 10:30 WIB

Bagi beberapa orang, memiliki status single atau tidak menikah adalah sebuah pilihan. Ia juga akan baik-baik saja, bahagia dan seolah tak pernah ada masalah dengan statusnya tersebut. Memilih single atau jomblo di usia muda memang bukan perkara yang perlu dipermasalahkan. Karena memilih single di usia muda ini bisa terjadi karena ia masih sibuk dengan studynya, dengan pekerjaannya atau dengan hal lainnya.

Tapi, ketika seseorang memutuskan atau memilih menjadi single dan jomblo sementara sudah saatnya ia menikah, dikutip dari laman asiantown.net, hal ini justru sangat tidak baik dan berbahaya. Status single dikatakan bisa membunuh seseorang, meningkatkan risiko depresi dalam dirinya dan meningkatkan risiko stroke hingga 70%. Buruknya lagi, single di usia dewasa yakni di atas 35 tahun akan membuat seseorang lebih mudah meninggal dan tidak puas dengan kehidupan yang ia miliki.

Para ahli menyebutkan bahwa dibandingkan dengan status single, status menikah memiliki manfaat yang luar biasa buat kesehatan. Menikah akan membuat seseorang lebih bisa mengontrol pola pikirnya serta pola hidupnya. Mereka yang telah menikah juga akan senantiasa menjaga kesehatan mereka. Tak jarang, mereka akan lebih cepat mendapatkan perhatian dan pengobatan ketika ia sakit, kurang enak badan atau stres.

Disadari atau tidak, keberadaan pasangan akan membuat seseorang memiliki kesehatan yang lebih mengesankan. Para ahli di Universitas Duke di Utara Carolina mengungkapkan bahwa orang-orang yang telah menikah akan mendapatkan perawatan yang lebih baik dari mereka yang tidak menikah. Karena inilah, ia akan lebih sehat, lebih cepat sembuh ketika sakit dan cenderung lebih bahagia.

Sementara orang-orang yang memilih single atau tidak menikah dan sering dilanda kesepian, ia akan berisiko menderita berbagai penyakit dengan risiko yang lebih besar. Orang-orang yang memilih tidak menikah atau bercerai dengan pasangannya juga akan rentan mengalami hipertensi atau darah tinggi sebagai efek dari kesepian. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of American Heart Association mengungkapkan, "Status pernikahan bisa membuat seseorang lebih sehat. Ini juga memungkinkan seseorang terhindar dari risiko stroke. Status pernikahan yang bahagia juga akan memperpanjang usia seseorang."

Dr Matthew Dupre, ahli kesehatan dari Asosiasi Stroke di UK mengatakan, "Pasien menikah yang menderita stroke memiliki semangat hidup yang baik. Mereka juga bisa sembuh dari penyakit yang diderita. Sementara pasien yang telah berpisah dari pasangannya atau memang belum menikah, banyak dari mereka yang tidak bisa bertahan hidup saat ia menderita stroke."

Meski temuan ini menemukan bahwa seseorang yang kesepian dan single lebih berisiko menderita sakit, para peneliti masih akan melakukan penelitian lanjutan mengenai hal ini. Mengingat akan penelitian ini, kita disadarkan bahwa pernikahan tak hanya membuat perasaan makin bahagia tetapi juga bisa membuat fisik kita lebih sehat. Bagi yang telah menikah, pastikan untuk senantiasa menjaga pernikahannya. Sementara bagi yang belum menikah, semoga segera dipertemukan dengan jodohnya dan disegerakan untuk mengikuti sunah rasulNya yakni menikah.

(vem/mim)