Mom, Ini Waktu yang Tepat Bagi Anak Cowok Untuk Sunat

Fimela diperbarui 17 Des 2016, 13:53 WIB

Sunat memang dilakukan untuk memenuhi kewajiban agama. Dari segi agama, sunat sebaiknya dilakukan sebelum anak pubertas. Kebanyakan orangtua pun menyunat anak ketika ia sudah duduk di bangku sekolah dasar.

Namun, menurut dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, sunat sebaiknya dilakukan sebelum anak berusia enam bulan atau 0-6 bulan agar luka saat sunat cepat sembuh. Menurut medis pun sunat yang dilakukan di waktu ini lebih mudah karena kulit kulup masih elastis. "Cepet sembuh karena anak usia tersebut belum bisa tengkurap, jadi anak tidak banyak gerak dan tidak mudah lecet," ujar dr. Mahdian yang juga pendiri Rumah Sunat sejak 2007.

Selain itu, faktor psikis pun sangat berpengaruh ketika sunat di usia 0-6 bulan. "Tidak akan ada trauma berkepanjangan karena rasa sakit yang diderita saat sunat. Di usia tersebut anak belum mampu mengingat kejadian, lain halnya dengan anak-anak yang sudah bersekolah dan sudah bisa merasakan rasa sakit akibat sunat." tambahnya.

Dalam menyunat anak, para orangtua dapat menggunakan metode modern seperti clamp yang tersedia di Rumah Sunatan. Ini merupakan metode dengan menggunakan tabung plastik khusus. Metode ini akan mengurangi risiko pendarahan, luka sunat boleh terkena air, dan proses sunat pun sangat cepat yakni 7-10 menit saja. Jadi, anak pun bisa dengan cepat melakukan segala aktivitasnya seperti biasa.

Well Mom, sudah tahu kan di usia berapa dan kapan waktu yang tepat buat anak cowok untuk sunat? Tapi, kalau memang Mom belum siap menyunat anak di usia 0 sampai 6 bulan, menyunatkan anak saat ia duduk di bangku SD pun tetap tidak apa-apa. Hanya saja, tetap akan lebih baik jika anak sunat saat ia masih bayi. Semoga, informasi ini bermanfaat dan sebagai orang tua kita senantiasa bisa memberikan yang terbaik buat anak termasuk saat meminta anak untuk melakukan sunat.

Tidak melakukan sunat dan menjaga kebersihan organ intim yakni penis akan sangat berbahaya buat kesehatan. Ini juga sangat mungkin membuat penis mudah mengalami infeksi. Adapun beberapa infeksi yang bisa terjadi pada penis karena tidak sunat dan menjaga kebersihan organ intim antara lain adalah di sini.

(vem/asp/mim)