Pernah merasakan dunia tidak adil? Saat melihat satu persatu teman kamu meraih apa yang selama ini pun kamu inginkan. Tapi sepertinya kamu masih saja belum mencapai satu pun apa yang kamu inginkan. Tentu kamu sangat hapal dengan kalimat berikut ini;
"Eh, si A beli mobil baru loh..."
"Si B, anaknya sudah 2..."
"Si C, baru saja pulang liburan dua minggu ke Eropa.."
Kesannya kamu sangat buruk sekali ya? Semuanya sudah mencapai finish sementara kamu masih di start. Belum juga sanggup untuk berlari. Masih sibuk mengumpulkan keberanian untuk memulai. Tapi apakah itu sebuah kesalahan?
Tidak semua orang mendapatkan apa yang diinginkannya dengan tepat waktu. Tidak semua mendapatkan keberuntungan untuk memiliki hari ini ingin, hari ini juga semua terwujud. Selalu ingat ada proses untuk mencapainya. Jika kamu melihat si A sudah memiliki mobil baru, yakin ia mendapatkannya tanpa proses? Bukan tidak mungkin jika A butuh hitungan tahun untuk mendapatkannya. Sayangnya, banyak yang tidak mempedulikan proses, yang terpenting adalah hasil. Yang penting tahunya si A sekarang punya mobil dan kamu belum.
Memang menyebalkan saat melihat beberapa orang yang berada di dekat sudah berhasil mencapai apa yang diinginkan. Sementara kamu belum juga berhasil. Sepertinya sudah tepat jika dibilang manusia yang tidak beruntung. Tapi ada satu hal yang harus kamu ingat, setiap orang memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Bisa jadi yang kamu lihat tidak sebaik yang kamu bayangkan.
Karena ketika kita mulai membandingkan, di saat itulah kita mulai kehilangan kebahagiaan - Roy Saputra
Hidup tidak akan selamanya seperti yang kamu harapkan. Mungkin selamanya rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Bisa jadi saat rumput tersebut tumbuh di halaman rumahmu tidak akan sebaik bayanganmu. Bukankah yang baik untuk orang lain belum tentu sesuai denganmu. Bisa jadi sebaliknya.
Maka mulai sekarang berhentilah membandingkan, jika tidak ingin kehilangan kebahagiaan. Selamat hari ini.
(vem/apl)