Obat Tetes Mata LOTTE Hadir Lagi Dengan Kualitas Sama & Murah

Fimela diperbarui 29 Nov 2016, 15:00 WIB

Mata merah karena iritasi memang akan mengganggu aktivitas sehari-hari kamu yah, ladies. Kita pun harus cermat dalam memilih obat tetes mata, jangan sampai malah memperparah iritasi.

Obat yang berkualitas baik biasanya dipatok harga selangit sehingga membuat kita berpikir dua kali untuk membelinya. Namun, tidak berlaku untuk pelopor obat tetes mata di Indonesia, LOTTE, yang baru saja kembali menemui para pelanggannya di seluruh Indonesia setelah setahun terakhir melakukan investasi besar-besaran untuk upgrade pabrik dan peralatan, serta sumber daya manusia dengan standar mutu yang tinggi.

LOTTE memberikan obat mata kualitas prima namun dengan harga yang jauh lebih ramah di kantung masyarakat, inilah kekuatan yang ingin tetap dipertahankan LOTTE.

Seperti disampaikan Direktur Utama PT Samie Sahari Arifin Soekamto, produsen LOTTE, obat tetes mata ini sudah dikenal publik Indonesia sejak tahun 1980. Sejak lama, merek ini berjaya bersama obat luka merek S’DION yang dulu dikenal sebagai “Obat Merah”, yang juga diproduksi perusahaan yang sama.

"Kami telah melakukan investasi di pabrik dengan mesin dan peralatan baru dan modern yang full automation, termasuk SDM selama setahun ini, dan kini kita siap kembali menemui konsumen kami yang setia. Tentu kami tetap konsisten dengan visi memproduksi obat bermutu dengan harga terjangkau,” katanya kepada wartawan yang mengunjungi pabrik LOTTE di bilangan Kapuk, Jakarta Barat, hari ini.

Dikatakan, investasi baru memang menjadi kebutuhan, mengingat tidak sedikit pemain di lini produk yang sama. Khususnya mereka juga tetap memastikan standar dan mutu produk sesuai standar Good Manufacturing Practice (GMP) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM).

Proses produksi obat tetes mata cukup panjang dan harus konsisten diawasi dengan standar mutu yang tinggi dari awal hingga akhir pengemasan. Air diproses menjadi air murni, selanjutnya penyaringan bakteri dilakukan dengan ULTRA Filtrasi dan disterilisasi lagi dengan teknologi Ozone farmasi. Proses berikutnya adalah mencampur dengan bahan baku obat dan kemudian disaring lagi.

“Cairan obat yang telah disaring dengan Micro filter, lalu dikemas dalam botol yang sudah steril. Semua ini dikerjakan di Clean Room,” sambung Arifin.

Lotte merupakan obat tetes mata yang membantu mengatasi iritasi ringan, mata merah hingga menyegarkan mata. Produk tetes mata yang ramai di pasar, yang umumnya impor atau PMA, juga punya manfaat yang sama karena proses pembuatannya sesuai GMP, namun harganya lebih mahal dibandingkan Lotte.

Mengenai kemasan, Arifin menjelaskan pihaknya tidak melakukan perubahan, alias tetap menggunakan bentuk dan merek yang sama. “Kemasan masih sama, itu juga akan membantu mengingatkan konsumen kita yang terbukti sangat setia terhadap merek ini,” sambungnya.

Karena harganya sangat terjangkau, obat tetes mata ini sangat cocok untuk masyarakat yang bekerja di ruang terbuka seperti di jalan raya antara lain para driver mobil, sepeda motor, para petani, nelayan, pekerja pabrik, atau profesi lain yang memiliki risiko iritasi mata.

(vem/asp/feb)