Data tahun 2014 menunjukkan penyebab kematian tertinggi adalah stroke, jantung dan pembuluh darah dan disusul diabetes. Ketiga penyakit ini termasuk penyakit kronis, yakni penyakit yang timbulnya perlahan-lahan. Penyakit kronis menyebabkan kecacatan (gangguan fungsi tubuh) bahkan kematian.
Dijelaskan dr. Stella Bella MGizi, SpGK, penyebab penyakit kronis adalah gaya hidup tidak sehat. "Obesitas adalah fenomena dunia modern yang diet tinggi lemak dan kalori serta hidup kurang gerak," ujar dr. Stella.
Di Indonesia, kasus obesitas tahun 2013 mencapai 17,7% atau naik dari 13,9% di tahun 2007. Pada perempuan, kasus obesitas di tahun 2007 baru 14% namun di tahun 2013 mencapai 32%. Obesitas adalah awal berbagai penyakit kronik. Obesitas terutama obesitas sentral (lemak perut) menyebabkan inflamasi dan mengganggu sensitivitas insulin dan berakhir pada diabetes. Lemak viseral atau lemak perut, adalah sumber inflamasi dan memicu berbagai masalah kesehatan dan penyakit kronis.
Selain penyakit jantung dan diabetes, penyakit kronis lain yang disebabkan obesitas di antaranya sleep apnea, sakit pinggul, GERD (asam lambung naik), hipertensi, nyeri lutut atau osteoarthritis dan sebagainya. Obesitas dapat dicegah dengan hidup sehat. Caranya dengan makan sehat, cukup minum air, mengurangi stress dan olahraga cukup.
Terkait gaya hidup diet yang sehat, serat memiliki peran yang besar. Dalam tumpeng gizi, serat yang banyak terkandung di buah dan sayur ada di tingkat kedua untuk porsi yang harus diperbanyak setelah karbohidrat. Dalam sehari minimal 4-5 porsi buah dan sayur. Asupan serat pangan di Indonesia direkomendasikan 10-13 gram/hari dalam 1000 kkal dan 25-30 gram dalam 2.100 kalori. Ada dua jenis serat yaitu serat yang terlarut dan tidak terlarut di air. Keduanya ada dalam buah dan sayur. Untuk ibu hamil dan menyusui kebutuhannya lebih tinggi.
Mekanisme kerja serat adalah sumber serat masuk ke lambung untuk dihancurkan seperti susu kental sebelum masuk ke usus halus untuk diserap sari-sari makanan. Jika tidak ada serat semua akan diserap termasuk kolesterol. "Jika ada serat maka kolesterol akan diikat oleh serat sehingga tidak akan diserap usus halus. Serat beserta sisa makan akan masuk ke usus besar untuk dibuang," ujar dr. Stella.
Fungsi serat adalah mengenyangkan dan menunda rasa lapar, mengikat kolesterol, dan melancarkan proses buang air besar dan menyeimbangkan kadar gula. “Makanan kaya gula sangat cepat meningkatkan kadar gula, berbeda dengan serat di mana kadar gula akan naik perlahan sehingga tidak mudah lapar dan gula darah lebih stabil sehingga mencegah diabetes dalam jangka panjang,” jelas dr. Stella.
Porsi yang dianjurkan 3-4 porsi untuk sayuran dan 2-3 porsi buah dalam sehari. Porsi sayuran dapat sebagai lauk makan berat maupun selingan (snack time). Serat juga kaya vitamin dan mineral. Buah dan sayur kaya vitamin A dan C. Fungsi vitamin A selain untuk kesehatan mata juga memperbaiki mukosa dan epitel seluruh tubuh termasuk di kulit dan saluran cerna tubuh. Vitamin C adalah antioksidan kuat untuk menangkal radikal bebas, sumber kerusakan jaringan yang menyebabkan penyakit dan penuaan dini.
Sayur dan buah banyak direkomendasikan berbagai jenis diet. Faktanya konsumen yang tidak mengonsumsi buah dan sayur di Indonesia sangat tinggi mencapai 93,5%. Artinya hanya 6,5% yang rutin mengonsumsi buah dan sayuran setiap hari, demikian pula pada anak-anak.
Nah Ladies, jika ingin hidup sehat dan terhindar dari berbagai penyakit mematikan yuk biasakan makan serat setiap hari. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
- Minum Jus Wortel Jahe Saat Sarapan dan Rasakan Manfaat Sehat Ini
- Kembalikan Stamina Tubuh Dengan Jus Semangka Yuk Ladies
- Biar Hidup Nggak Stres Melulu, Coba Lakukan Ini Deh!
- Wadah Plastik yang Kamu Gunakan Aman? Begini Cara Mengeceknya
- Cara Cepat Atasi Mual-Mual Dalam 1 Menit Secara Efektif!
- 5 Tips Menurunkan Berat Badan Buat Kamu yang Benci Olahraga