Klinik anti-aging Menawarkan Wisata Medis

Fimela diperbarui 10 Nov 2016, 15:45 WIB

Sebagai wanita terlihat cantik dan awet muda adalah keinginan. Kini, masyarakat pun lebih aware untuk menjaga kesehatannya karena polusi dan pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan kesehatan menurun. Hal ini membuat setiap orang berlomba untuk melakukan perawatan, bahkan rela merogoh kantong lebih dalam. Kesehatan yang terjaga akan membuat aktivitas kamu pun tidak terganggu.

Melihat hal ini, Dr. Deby Vinski, sebagai pelopor ilmu kedokteran Anti Aging di Indonesia, mulai mencanangkan program 'The Empire Medical Tourism' yang tak hanya bermanfaat bagi dunia kedokteran anti-aging, melainkan membuat pariwisata Indonesia juga semakin meningkat.

"Wisata medis ini juga bisa menjadi salah satu cara agar dunia international tahu, bahwa Indonesia juga setara dengan negara maju lain, khususnya di bidang ilmu kedokteran anti-aging" ujar dia dalam Peluncuran program 'The Empire medical Tourism' di Vinski Tower.

Dr. Deby yang juga terpilih sebagai Presiden Badan Anti-Aging Dunia ini, menghadirkan Vinski Tower, sebagai pusat anti-aging dunia pertama, yang sudah dilengkapi dengan klinik standar dunia, yakni VRC Vinski Regenerative Centre. Selain itu, dr. Natasha Cinta Vinski yang juga merupakan CEO Vinski Tower menjelaskan apa itu The Empire amedical Tourism. Hadirnya klinik berstandar international ini, diharapkan orang Indonesia tak lagi pergi jauh-jauh keluar negeri untuk menjalani pengobatan anti-aging, karena Indonesia juga sudah memiliki fasilitas tersebut, tak kalah dengan negara maju lainnya.

"Kita juga mengundang orang dari luar negeri untuk menjalani perawatan anti aging di sini dan dirawat oleh dokter-dokter Indonesia yang tak kalah berkualitas dengan dokter lain," ungkapnya.

Beragam perawatan anti-aging dihadirkan untuk bisa memenuhi segala kebutuhan, mulai dari stem cell, bedah plastik, kebotakan, alzheimer hingga yang terbaru ada fat grafting atau transfer lemak.

Selain menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata medis dunia seperti halnya Korea Selatan, Amerika atau Singapura, kata dr. Natasha. Hal ini pun diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian Indonesia.

(vem/asp/apl)
What's On Fimela