Moms, sudah seberapa sering kamu mendengar bahaya gadget bagi anak-anak. Gadget, di atas semua kemudahan yang ditawarkannya, masih memiliki sisi gelap yang terkadang kerap dilupakan orangtua.
Ya, kami paham terkadang Moms butuh waktu untuk bersantai sehingga memberi gadget agar si kecil diam. Tapi kamu juga harus mengerti bahwa ada risiko besar ketika kamu membiarkannya berinteraksi dengan dunia maya tanpa pengawasan.
Dikatakan Alia Mufida, psikolog anak di Klinik Tumbuh Kembang Mentari Anakku, bahwa penggunaan internet berlebihan tanpa dukungan dan pengawasan orangtua dapat memberi dampak yang negatif bagi anak dari usia yang sangat muda. Rasa ketergantungan dan keterbiasaan dapat memengaruhi pertumbuhan dan perilaku sang buah hati.
Bagaimana dengan usia yang tepat untuk pemaparan gadget pada si kecil? "Untuk anak berusia 18 bulan sampai 2 tahun sudah mulai diizinkan asal memiliki tontonan yang tepat dan ditemani, hindari solo media use(penggunaan media tanpa pengawasan)," kata Alia saat berbincang di acara "Internet Sehat, Sahabat Anak" yang digelar Bukalapak bersama dengan HIJUP di Plaza City View, Kemang, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
"Sedangkan untuk anak berusia dua hingga lima tahun penggunaan gadget, media, dan internet tidak lebih dari satu jam sehari," tegasnya lagi.
Meski demikian, bukan artinya Moms kemudian melarang total penggunaan internet pada anak. Sebab sejatinya teknologi sendiri sebenarnya netral, namun bagaimana kita sebagai orangtua dapat membantu mengontrol konten untuk anak.
Ibrahim Arief, seorang IT Expert dan Vice President of Engineering Bukalapak, menambahkan ada sekitar 30 juta anak di Indonesia yang menggunakan internet dan hampir 90 persen di antaranya terpapar dengan konten yang tidak seharusnya. Untuk menyiasatinya, Moms harus secara terbuka menjelaskan konten apa saja yang ada dalam penggunaan internet agar agar anak merasa nyaman dengan penggunaannya dalam pengawasan.
"Salah satu upaya lainnya adalah dengan melakukan software parental control yang dapat diatur lewat pengaturan di gadget Anda, sehingga konten yang diunduh sesuai dengan usia anak kita," ujar Ibrahim.
Contoh penggunaan internet dengan bijak ini sudah coba diterapkan oleh Jenahara Nasution, fashion designer yang juga seorang ibu rumah tangga dengan tiga anak. Ia yang kerap berurusan dengan dunia maya ini tetaplah punya batasan tersendiri soal akses pada anak-anaknya.
"Sebagai orang tua, saya ingin sekali agar anak-anak bisa pintar lewat internet, bisa menggunakan internet untuk hal-hal positif baik untuk kegiatan akademisnya ataupun hobi. Makanya saya tidak akan kasih anak main gadget setiap saat dan harus ada jadwal dan batasan," kata Jenahara.
Intinya adalah kebijakan dari dalam diri kamu, Moms. Internet boleh digunakan, tapi ingat ada pengawasan dan batasan. Karena bagaimanapun juga dampak dari penggunaannya bakal dirasakan kamu juga. Yuk, coba bersama-sama ya, Moms.
(vem/zzu)