Saat seorang anak jadi korban bullying, biasanya ia tak langsung terang-terangan meminta bantuan atau bercerita pada orang tuanya. Seorang korban bullying lebih sering hanya berdiam diri dan malah menutup diri. Kondisi ini pun sering menimbulkan masalah sendiri karena orang tua pun jadi tak bisa mengetahui secara pasti kondisi yang dialami anaknya.
Dr. Meg Meeker, penulis 12 Principals of Raising Great Kids, seperti yang dikutip oleh TODAY Parents anak-anak sekarang bisa mem-bully teman lainnya di berbagai situasi dan kondisi. Tak hanya di tempat bermain, tapi bisa juga melalui internet (cyber bullying) hingga di kamar mandi. "Sekalipun kita berkata, 'Jangan ragu untuk memberitahu seseorang,' anak-anak tak bisa langsung terbuka begitu saja. Biasanya kejadiannya sudah berlangsung berbulan-bulan sebelum akhirnya orang tahu mengetahuinya," papar Meeker.
Meeker pun membagikan soal lima tanda umum yang bisa dijadikan panduan orang tua untuk mengetahui apakah si kecil jadi korban bullying. Apa sajakah tandanya? Yuk, ikuti info selengkapnya di sini.
Anak Tak Mau Pergi ke Sekolah
Penting untuk memperhatikan sikap dan perilaku anak setiap kali akan berangkat ke sekolah. Jika anak sering malas atau mencari berbagai alasan untuk tak pergi ke sekolah, kita sebagai orang tua perlu lebih berhati-hati. Ada kemungkinan dia sedang punya masalah besar di sekolahnya tapi menyembunyikannya.
Sikap dan Emosinya Lain dari Biasa
Orang tua perlu memperhatikan mood anak setiap kali pulang sekolah. Apakah dia bahagia dan ceria setelah pulang sekolah? Atau malah wajahnya terlihat lesu dan tak bertenaga? Anak yang jadi korban bullying akan memiliki bahasa tubuh yang berbeda. Ia pun bisa mengalami sejumlah masalah, seperti sulit tidur di malam hari, sering mimpi buruk, hingga emosi yang tak stabil.
Pola Tidurnya Berubah
Meeker memaparkan anak yang sering mimpi buruk, tak mau bangun di pagi hari, dan sering terbangun saat tengah malam bisa jadi tanda ia merasa gelisah. Ada ketakutan yang ia rasa. Khususnya takut saat harus berangkat sekolah keesokan paginya.
Prestasi di Sekolah Menurun
Kalau selama ini prestasi anak di sekolah baik-baik saja tapi kemudian mendadak nilai-nilainya turun, ada kemungkinan dia jadi korban bullying di sekolah. Bullying yang ia alami membuatnya sulit untuk fokus dan konsentrasi belajar. Sehingga prestasinya pun menurun.
Anak Tak Punya Teman
Bunda, perlu waspada ketika anak sering mengeluh dirinya tak punya teman atau "nggak ada teman yang menyukaiku" karena bisa jadi pertanda si kecil dikucilkan oleh teman-temannya. Kalau anak masih bisa menceritakan soal teman-temannya di sekolah dengan wajah riang gembira, Bunda bisa sedikit tenang.
Untuk membantu menyelamatkan anak yang jadi korban bullying memang butuh teknik sendiri. Kita tak bisa langsung menghakimi si anak. Terlalu melindunginya pun ternyata masih berisiko. Anak perlu mendapat jaminan dirinya merasa aman dan memiliki kekuatan untuk bisa menyelesaikan masalahnya. Dan kita sebagai orang tua juga perlu bertindak pro aktif mendampinginya menyelesaikan masalah tersebut.
- Sebagai Ibu, Kadang Aku Takut Anakku Jadi Korban Bullying
- Tips Cerdas untuk Menidurkan Bayi Tanpa Menggendongnya
- Hal yang Seharusnya Mom Perhatikan Tentang Biaya Pendidikan Anak
- Menyuapi Anak Itu Susah? Permudah dengan Trik Simpel Ini, Moms
- Ayo Ikut Penggalangan Dana Untuk Anak-Anak Dengan Kanker & HIV