Hidup di negara dengan azas nilai ketimuran yang tinggi terkadang membuat wanita wajib pasrah dengan nasibnya, pasrah pada pendapatan suami. Tak ada pilihan selain merenungi nasib dan menerima omongan tidak enak dari orang sekitar.
Begitulah yang dirasakan Desi Hernawati, perempuan asal Cianjur, Jawa Barat, yang ditinggal suaminya pergi begitu saja. Padahal mereka masih mempunyai dua anak usia SD, seorang ibu, dan nenek yang harus dihidupi. Desi sempat menjajakan kue keliling di sekitar kampungnya. Namun, setiap wanita punya potensi untuk mengembangkan bakatnya. Kesempatan itulah yang diambil Desi.
Kini Desi memiliki keahlian baru: menata rambut wanita. Ya, Desi dengan segala keterbatasannya membuka jasa penataan rambut keliling. "Saya juga bisa smoothing (meluruskan rambut), tapi karena belum punya alatnya siapa yang mau smoothing harus nungging di kamar mandi," cerita Desi yang disambut tawa hadirin yang memirsanya.
Keahlian Desi ternyata didapat dari program 'Beauty fo A Better Life (BFBL)' yang merupakan program sosial produsen kosmetik, L'Oreal. Program ini dimulai sejak tahun 2014 di Indonesia dengan menyasar wanita-wanita dengan kondisi ekonomi sulit. Mereka akan dilatih dengan beragam keterampilan untuk menjadi penata rambut dan kecantikan yang kompeten.
"Kami mencoba membantu wanita-wanita istimewa dengan kondisi tertentu. Tujuannya untuk meraih hidup yang lebih baik bagi mereka," kata Presiden Direktur L'Oreal Indonesia, Umesh Phadke, dalam jumpa pers 'Life After BFBL' di kawasan DBS Tower, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Oktober 2016.
Sampai tahun 2015, BFBL telah diterapkan di 22 negara di dunia melalui 53 pusat pelatihan. Khusus untuk Indonesia L'Oreal menggandeng mitra berupa Yayasan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Tujuannya untuk menjangkau perempuan muda yang kurang beruntung dan putus sekolah.
Dikatakan pemerhati pendidikan Indonesia, Arief Rahman, bahwa program ini membantu membangun kepercayaan diri yang berguna sebagai modal membangun bangsa. "Dan mendidik perempuan sama dengan mendidik satu generasi," ujar Arief yang juga perwakilan UNESCO di Indonesia.
Saat ini BFBL telah membuka tujuh pusat pelatihan di Karawang, Cianjur, Sukabumi, Bekasi, Pontianak, Mataram, dan Jakarta. Mereka sukses melatih 416 orang di mana 63% lulusannya bekerja melanjutkan karir di salon atau membuka salon sendiri.
Ladies, kalau kamu merasa program ini bisa membantu, segera saja ya cari BFBL terdekat. Karena bagaimana pun wanita harus bisa kuat menopang dirinya sendiri dan keluarganya. Semangat, Ladies!
(vem/zzu/yel)