Efek Samping Suntik Kolagen Bisa Sebabkan Ginjal Rusak & Kematian

Fimela diperbarui 05 Okt 2016, 20:22 WIB

Kolagen memang memberikan manfaat yang baik pada kulit terutama untuk menghilangkan keriput, mencerahkan wajah, serta membuat kulit lebih putih. Namun siapa sangka, ternyata penyuntikan kolagen juga dapat menimbulkan beberapa risiko.

“Salah satu risiko terbesar penyuntikan kolagen adalah munculnya reaksi alergi,” jelas dr. Anna Gunawan, SpKK, dari RSKB Bina Estetika.

Tidak perlu khawatir, untuk meminimalisir hal ini, umumnya dokter akan melakukan tes alergi terlebih dahulu. Risiko lain yang mungkin terjadi di antaranya infeksi, munculnya jaringan parut, kulit yang mengelupas, dan lain-lain.

Penyuntikan kolagen dapat menimbulkan pembengkakan atau memar dalam waktu 24 jam setelah tindakan. Pada daerah suntikan juga dapat timbul kemerahan, yang umumnya menghilang dalam waktu satu hingga tujuh hari.

Setelah menjalani penyuntikan kolagen, pasien masih bisa menggunakan make-up tetapi dengan menghindari menggosok daerah suntikan secara berlebihan. Hindari paparan sinar matahari berlebih atau konsumsi alkohol pada minggu pertama setelah suntikan.

Efek pemberian suntikan kolagen tidak bersifat permanen. Ini karena tubuh akan menyerap kolagen yang disuntikkan sehingga penyuntikan kembali mungkin diperlukan. Manfaat suntik kolagen dapat dirasakan rata-rata selama 3 bulan, meski ada juga yang melaporkan hingga mencapai 2 tahun.

Walaupun demikian, suntik kolagen tetap harus dalam pengawasan dokter. Selain risiko alergi yang tampak, risiko lain bahkan lebih mengerikan. "Bahkan yang terparah dapat merusakkan ginjal, dan alergi dapat menyebabkan kematian," tambah dr. Anna.

Maka waspadalah sebelum kamu melakukan suntik kolagen. Pastikan kamu menyuntikkannya dalam pengawasan dokter. Menyuntikkan sendiri kolagen dengan pembelian di tempat tak bertanggung jawab sangat tidak direkomendasikan.

(vem/asp/yel)