Menurut Penelitian, Orang Yang Melakukan Ini Hidup Lebih Bahagia

Fimela diperbarui 04 Okt 2016, 16:00 WIB

Setiap orang kemungkinan bisa menemukan kebahagiaannya sendiri seiring berjalannya waktu dan semakin banyak hal yang ia lalui dan lakukan dalam hidup. Orang akan belajar banyak hal dan memaknai kebahagiaan sendiri-sendiri.

Namun kehidupan bahagia ternyata bisa diprediski lho. Sebuah penelitian dari Harvard University menemukan beberapa hal mengejutkan berhubungan dengan prediksi kebahagiaan seseorang. Menurut data yang dikumpulkan dari kelompok studi Harvard, hal-hal yang kamu lakukan setiap hari bukanlah sesuatu yang bisa memprediksi seberapa bahagia dirimu.

Hal yang kamu pikirkan saat melakukan sesuatu tersebutlah yang bisa memprediksi seberapa bahagia dirimu menjalani hidup. Pikiran memegang kuncinya. Jika kamu sedang mencuci piring dan pikiranmu fokus pada kegiatan mencuci piring itu, kemungkinan kamu punya hidup bahagia. Lucu kan?

Dalam penelitian ini, partisipan diminta mengisi survey dan kuisioner melalui sebuah aplikasi. Mereka ditanyai apakah mereka memikirkan hal lain ketika melakukan aktivitas tertentu dan apakah aktivitas itu menyenangkan, biasa saja atau justru tidak menyenangkan.

Hasilnya, data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa kita cenderung berada dalam keadaan paling bahagia ketika kita memikirkan apa yang sedang kita lakukan sekarang. Misalnya kamu sedang makan mie ramen, kamu akan lebih bahagia jika pikiranmu terfokus pada semangkuk mie di depanmu, bukan memikirkan hal lain misalnya tugas kantor dan lain sebagainya.

Orang juga cenderung bisa mudah mengingat hal-hal yang ia lakukan jika ia memikirkan apa yang ia lakukan saat itu. Momen yang kamu lalui akan disimpan sebagai long-term memory dan akan mudah diingat dibanding ketika kamu melakukan sesuatu sedangkan pikiranmu melayang ke mana-mana atau sedang tak ada di situ.

Terlihat mudah memang mengatakannya, namun banyak orang tergoda untuk memikirkan hal lain selagi melakukan hal tertentu. Alasan banyak orang memikirkan hal lain saat melakukan sesuatu adalah karena ia tak merasa nyaman melakukan apa yang sedang dilakukan sekarang.

Mungkin itu jugalah alasan mengapa banyak orang mungkin lebih sering mengingat hari-harinya saat liburan dibanding hari-hari yang dilaluinya setiap hari saat bekerja.

(vem/feb)