Pasangan yang Bahagia Justru Nggak Suka Pamer Kemesraan di Medsos

Fimela diperbarui 03 Okt 2016, 12:50 WIB

Tak bisa dipungkiri kalau kita hidup di era modern dan digital di mana segala sesuatunya bisa dengan mudah terhubung via media sosial (medsos). Tiap individu bisa bebas membagi atau menyebar info tentang dirinya di akun medsos miliknya. Mulai dari soal kegiatan yang sedang dilakukan, curcol (curhat colongan), hingga hubungan asmara.

Tapi tahu nggak kalau pasangan yang bahagia itu justru yang nggak pernah pamer kemesraan di medsos? Mungkin memang situasi ini bisa berbeda pada tiap pasangan. Hanya saja ada sejumlah alasan kenapa pasangan yang berbahagia justru yang jarang atau nggak pernah pamer kemesraan di dunia maya.

Karena Bahagia Itu Dirasakan Bukan Dipamerkan

Kebahagiaan itu dirasakan bukan untuk dipamerkan. Saat kita bahagia bersama pasangan, maka waktu pun lebih tercurah di "dunia nyata" bukan malah sibuk di dunia maya. Keseharian kita lebih banyak dihabiskan untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Sekalipun update di media sosial, mungkin hanya sebatas info-info umum dan bukan pamer kemesraan.

Perasaan Bahagia Itu Bersifat Pribadi

Pasangan yang benar-benar bahagia dalam hubungannya tak punya minat sama sekali untuk menunjukkan atau membuktikan diri mereka bahagia pada orang lain. Perasaan bahagia itu bersifat intim dan pribadi. Sehingga tak perlu lagi buang-buang waktu atau energi untuk pamer pada orang lain soal kehidupan pribadi tersebut.

“Marriages are like fingerprints; each one is different and each one is beautiful.”

-Maggie Reyes

Paham Betul Kalau Tiap Orang Bisa Bahagia dengan Caranya Sendiri

Kebahagiaan sejati itu akan membuat kita lebih humble.Kita pun makin paham kalau tiap orang punya kebahagiaan dan bisa bahagia dengan caranya sendiri. Jadi sungguh tak ada gunanya kalau memamerkan kemesraan pada orang lain. Toh, apa yang bikin kita bahagia belum tentu bisa bikin orang lain bahagia.

Tak Ada yang Perlu Disombongkan dari Hidup Bahagia yang Kita Punya

Kita paham betul kalau setiap orang punya problema atau ujian hidupnya sendiri. Saat kita bahagia, siapa tahu ada orang lain yang sedang sedih. Ketika kita sudah menemukan belahan jiwa sementara yang lain masih sedih terpuruk dalam usaha mencari belahan jiwanya, tak perlulah menyombongkan situasi kita. Tak ada gunanya untuk membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain atau merasa lebih unggul dari lain.

“Marriage is like watching the color of leaves in the fall; ever changing and more stunningly beautiful with each passing day.”

-Fawn Weaver

Ada pendapat yang menyebutkan bahwa justru orang-orang yang nggak suka pamer di media sosial itu sebenarnya memiliki hidup yang lebih bahagia. Kenapa? Karena mereka tak terlalu menyibukkan diri membandingkan diri mereka dengan orang lain. Dan yang lebih penting karena mereka menyadari kalau hidup yang sesungguhnya adalah hidup di dunia nyata, bukanlah di dunia maya.

Sebuah survey dari The Pew Research Center menunjukkan hasil yang bisa jadi bahan pertimbangan sebelum kamu pamer foto mesra di media sosial:

  • 18 persen pasangan usia 18 - 29 tahun mengaku pernah bertengkar karena pasangan mereka terlalu sering mengakses media sosial.
  • 71 persen pasangan menikah menggunakan media sosial.
  • 20 persen pasangan menikah mengaku bahwa internet membawa dampak negatif.
  • 8 persen pasangan menikah mengaku pernah bertengkar karena pasangan terlalu sering mengakses media sosial.

Kalau menurutmu sendiri bagaimana, Ladies? Setuju nggak kalau kebahagiaan itu tak untuk dipamerkan? Atau mungkin kamu punya pendapat dan sudut pandang sendiri soal hal ini?

(vem/nda)