Sedih, Ikatan Keluarga yang Harmonis Bisa Rusak karena 4 Hal Ini

Fimela diperbarui 26 Agu 2016, 12:50 WIB

Kita semua pasti menginginkan keluarga yang harmonis dan bisa memberi kehangatan. Tak pernah terlintas sedikit di benak kita jika sebuah ikatan keluarga yang harmonis bisa hancur. Tapi ternyata ada sejumlah faktor yang bisa menghancurkan ikatan sebuah keluarga.

Tak penting seberapa besar rumah yang kita huni. Tak perlu juga mempermasalahkan soal berapa banyak harta dan materi yang kita punya. Karena yang terpenting adalah ikatan dan kehangatan keluarga di dalamnya.

“It didn’t matter how big our house was; it mattered that there was love in it.”

- Peter Buffett

Ladies, saatnya untuk menjaga keharmonisan keluarga kita. Salah satu caranya adalah dengan menghindari empat sikap berikut ini.

Sikap Menjatuhkan Satu Sama Lain

Meski satu darah dan satu ikatan keluarga, setiap anggota keluarga punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kadang memang di dalam keluarga kita akan membandingkan satu sama lain. Mulai dari membandingkan soal sikap hingga kesuksesan. Tapi jangan sampai malah berujung saling manjatuhkan satu sama lain. Jika ini terjadi, ikatan keluarga yang tadinya sangat kuat bisa rapuh dan tak ada lagi keharmonisan di dalamnya.

Sikap Bermuka Dua

Baik di depan, buruk di belakang. Berkata manis di depannya, tapi berkata yang jelek-jelek soal dia dengan orang lain. Sikap seperti ini jelas hanya melukai perasaan orang lain. Ikatan kekerabatan yang kuat bisa rusak karena sikap seperti ini. Baiknya jika ada masalah atau sesuatu yang tidak disuka, dibicarakan baik-baik dan bukannya malah menusuk dari belakang.

Sikap Menyombongkan Kehebatan dan Kesuksesan Pribadi

Perbedaan dalam keluarga itu biasa. Tingkat kesuksesan setiap kerabat dan anggota keluarga pun bisa berbeda satu sama lain. Jadi, tak perlu juga untuk menyombongkan kehebatan dan kesuksesan pribadi di depan kerabat. Oke, mungkin kalau niatnya untuk bisa memberi motivasi itu memang baik. Cuma memang perlu diperhatikan agar tidak menyinggung perasaan yang lain.

“Families are the compass that guide us. They are the inspiration to reach great heights, and our comfort when we occasionally falter.”

- Brad Henry

Sikap Tak Ada Maaf

Tak pernah meminta maaf saat berbuat salah. Tak pernah memaafkan jika ada kerabat yang meminta maaf. Yang ada hanya menyimpan dendam dan menumpuk masalah. Jika ini dibiarkan terus, lama kelamaan akan seperti gunung berapi yang siap meletus kapan saja. Sesama kerabat dan anggota keluarga bersikap dingin. Kehangatan dalam keluarga lama-lama tak dirasakan lagi.

Keluarga akan selalu jadi tempat kita kembali. Saat kita dirundung masalah atau memiliki persoalan hidup yang berat, kehangatan keluarga lah yang bisa membuat kita merasa lebih baik.

 

(vem/nda)