Kisah nyata ini ditulis oleh Ayu Miranti, salah satu Sahabat Vemale yang mengikuti Lomba Menulis #StopTanyaKapan. Ia menceritakan soal pertanyaan "kapan" yang masih terus membayangi sekalipun sudah menikah.
-oOo-
Jika menjawab pertanyaan semudah memberi jawaban atas 1 + 1 sama dengan 2, mungkin pertanyaan "Kapan Nikah?" tidak akan menjadi dilema. Bukan ilmu sains yang jawabannya mutlak, basa-basi khas orang Indonesia ini sering menimbulkan baper yang berkepanjangan. Apalagi bagi yang belum punya pasangan, sedang LDR atau belum ada kepastian dipinang.
Lalu kalau sudah menikah, apakah kamu lolos dari pertanyaan "Kapan" lainnya? Tidak.
Baru beberapa bulan menjalani indahnya pernikahan. Saya sudah dihadapkan dengan pertanyaan ajaib setiap bertemu dengan siapa saja yang lama tak bertemu.
Kapan Punya Anak?
Jika bisa menghadirkan anak saat malam pertama, pasangan mana yang tidak akan melakukannya. Ini masih hitungan bulan. Saya sangat miris jika pertanyaan harus dilontarkan pada pasangan lain di luar sana, yang usia pernikahannya lebih tua dari saya.
Alhamdulilah diberi kesempatan mendapat momongan. Kata siapa sudah bisa lolos dari pertanyaan-pertanyaan "Kapan?". Masih ada saja basa-basi yang terlontar.
Kapan Punya Rumah Sendiri?
Pengantin baru yang langsung punya rumah sendiri memang ideal. Tapi, bukankah berkeluarga artinya membangun kehidupan baru berdua? Usia pernikahan juga baru beberapa bulan. Bagaimana pun bentuknya, tidak boleh hanya dilihat secara materi saja, kan? Toh, bahagia itu banyak bentuknya. Alhamdulilah, saya sangat bersyukur dengan apa yang dimiliki keluarga kecil kami sekarang.
Jarak antara rumah dan tempat kerja saya memang agak jauh. Hamil muda dan tetap bekerja menjadi kesenangan tersendiri. Namun, hal ini terkadang memicu pertanyaan yang bisa menyinggung hati.
Kapan Punya Mobil Pribadi?
Kalau sudah waktunya diberi, nanti juga parkir di depan rumah. Semua orang tua pasti mau yang terbaik bagi anak dan seluruh anggota keluarga. Berusahanya nggak berhenti, tapi buat apa ditunjukkan sana sini?
Menunggu datangnya anak pertama, ibu mana yang nggak bakal deg-degan bukan kepalang? Makan diperhatikan, kesehatan jadi yang utama. Semua perhatian tertuju pada si kecil yang tumbuh sehat di dalam perut. Tapi pertanyaan "Kapan" belum berakhir juga.
Kapan Berhenti Kerja? Kan susah ngurus anak pertama
Saya biasanya cuma menjawab dengan senyuman saja. Suami saya selalu mengajarkan jika bekerja bukan cuma soal rupiah. Tapi, juga beribadah. Terima kasih atas perhatian yang diberikan. Tapi baikkah pertanyaan yang sudah dilontarkan?
Karena semua pertanyaan di atas adalah masalah pribadi, yuk #StopTanyaKapan yang bisa menyinggung hati. Jika lagi kepo, lebih baik ditahan. Kapan (waktunya tiba nanti) adalah masalah Tuhan dengan umatnya. Janganlah ikut dicampuri. Lebih baik doakan siapa pun yang ditemui. Semoga selalu sehat, diberi perlindungan, dilancarkan rezekinya dan bahagia selalu. Itu lebih mulia.
Jadi, kita sepakat #StopTanyaKapan ya Ladies!
- Sedih! Saat Bentuk Fisikku Dikaitkan dengan Terlambatnya Jodohku
- Ketika Usiamu 37 Tahun dan Ditanya ''Kapan Nikah?'', Rasanya...
- Kapan Ada Pria yang Tulus Mencintaiku? Tanya Ini Membuatku Pilu
- Hati-Hati Segudang Dosa di Balik Pertanyaan ''Kapan Nikah?''
- Silaturahmi Lebih Seru Kalau Kamu #StopTanyaKapan
(vem/nda)