Bunda, Stop Beri Si Kecil Makanan Tinggi Kalori Secara Berlebih

Fimela diperbarui 24 Agu 2016, 15:12 WIB

Tahukah kita, bahwa sebenarnya orangtua memegang peran besar dalam menghadirkan anak yang mengalami obesitas. Selain aktivitas fisik yang dibatasi atau anak tidak diberi fasilitas untuk bergerak, orangtua juga berperan besar dalam menciptakan pola kebiasaan makan anak yang salah.  

Menurut psikolog anak dan keluarga Naomi Soetikno M.Psi, anak adalah peniru ulung. Ia cenderung meniru orangtua terlebih dahulu sebelum akhirnya ia juga meniru lingkungan dalam melakukan berbagai aktivitas atau hal. Sementara itu, dalam hal pola makan, apa yang dimakan orangtua juga akan dimakan oleh anak. Bahkan nih ya, masalah makan pada anak juga seringkali dipengaruhi oleh orangtua.

"Hal ini karena alasan menghindari anak rewel, orangtua akan membiarkan anak makan apapun yang disukai dan kapan pun anak suka. Atau, biasanya anak menolak makan sayur. Ia pun hanya mau makan roti dan permen saja dan semua itu dituruti orangtua. Hal ini seringkali menyebabkan orangtua mengabaikan kandungan gizi dari apa yang dimakan anak sehari-hari," ungkap Naomi dalam acara talkshow 'Yuk Main di Luar bersama Nuvo' di Jakarta pada hari Selasa tanggal 23 Agustus 2016.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, makanan merupakan sumber energi utama. Makanan tinggi kalori seperti gula dan lemak jika dikonsumsi tanpa disertai aktivitas fisik, hal ini akan menjadi penyebab utama kegemukan atau obesitas pada anak. Menyedihkan lagi, ini juga diperparah oleh kebiasaan anak bergaya hidup diam (sendentary life) di mana anak banyak menghabiskan waktu di depan televisi, komputer atau bermain gadget.

"Pola makan sehat dimulai dari inisiatif orangtua dengan membiasakan anak agar ia makan tepat waktu, tepat jumlah dan tepat jenis. Selain itu, orangtua harus menciptakan suasana makan yang menyenangkan," jelas Naomi."

Bagi psikolog anak dan keluarga ini, yang harus diingat setiap orang tua adalah bahwa saat makan, jangan sampai hal ini menjadi sarana penghakiman untuk anak. Terkadang, tanpa sadar orang tua mengkritik anak justru saat makan. Misalnya, cara anak makan menjadi sasaran kritik yang pada akhirnya, anak akan menjadi lebih pemilih terhadap makanan yang hendak ia makan.

Mengenai hal ini, Naomi menyarankan agar setiap orangtua mampu mengontrol pola makan anak dengan baik dan memastikan makanan yang ia makan sehat, rendah kalori juga rendah lemak. Psikolog cantik ini juga menyarankan agar orangtua bisa mengajak anak makan dengan suasana yang menyenangkan. Ia mengatakan, "Jadikan suasana makan bersama di meja makan menjadi ajang komunikasi yang menyenangkan dan membuat anak tidak pemilih soal makanan yang hendak ia makan."

Semoga, informasi dan tips ini bermanfaat bagi bunda semua. Semoga pula, kita semua semakin bijak dalam merawat dan menerapkan pola hidup sehat si kecil agar ia selalu sehat serta mengesankan baik secara fisik maupun psikis.

(vem/yun/mim)