Silaturahmi Lebih Seru Kalau Kamu #StopTanyaKapan

Fimela diperbarui 19 Agu 2016, 14:22 WIB

Apapun statusmu, pertanyaan "Kapan..?" tidak akan pernah habis. Salah satu Sahabat Vemale, Wuri Anggarini menceritakan beberapa pertanyaan "Kapan..?" yang bikin dilema dan diikutsertakan dalam Lomba Menulis #StopTanyaKapan.

Hai Ladies, kali ini saya mau berbagi pengalaman tentang pertanyaan “Kapan” yang sering bikin dilema. Menurut saya, pertanyaan ini nggak akan ada habisnya. Dulu waktu kuliah sering banget ditanya “Kapan lulus?”, karena saya termasuk mahasiswa tua yang menyelesaikan skripsi saja butuh waktu dua tahun. Begitu lulus dan bekerja, ternyata masih ada pertanyaan “kapan” yang lainnya. Dimulai dari…

“Kapan Jadi PNS?”

Iya, saya tahu kalau sampai sekarang ini PNS masih jadi pekerjaan favorit nomor satu orang tua dan calon mertua. Dulu, orang tua saya pernah bilang kalau ingin saya bisa jadi PNS. Apalagi saya anak satu-satunya di keluarga yang bisa kuliah sampai sarjana. Setelah dua tahun kerja, memang orang tua sudah nggak banyak bertanya lagi, tapi banyak banget saudara yang sering kepo dan tanya-tanya “Kenapa nggak daftar PNS?” atau “Kapan ikutan CPNS?”.

Tiap lebaran tanya begini, siapa sih yang nggak jengkel? Ya meskipun lama-lama saya kebal juga dan cukup dijawab dengan senyuman manis hati dongkol. Bukan sembarang tanya “kapan” lagi, mereka kadang juga sambil menganggap remeh pekerjaan saya di media online. Iya, soalnya rata-rata orang tua kan nggak tahu media online itu apa. Mereka tahunya cuma PNS.

“Kapan Nikah?”

Kalau pertanyaan yang ini sebenarnya saya sudah sangat kebal. Tiap bertemu saudara, pasti pertanyaan “Kapan nikah?” jadi topik utama yang dibahas nggak ada habisnya. Pertanyaan ini masih ada lanjutannya kira-kira begini, “Kan udah pacaran 7 tahun, nunggu apa lagi?”. Iya, saya memang sudah punya pasangan sejak 7 tahun yang lalu, saat banyak sepupu yang usianya di bawah saya masih menjomblo semua. Tujuh tahun kemudian mereka sudah menggendong anak dan saya masih single. Hebat!

Saya yang hebat maksudnya karena masih menjadi single idealis yang tetap bertahan hingga umur 25. Saya pikir, berapa lama pacaran itu bukan patokan kapan saya harus nikah. Lagian saya pacaran dari awal kuliah, jelas saja terasa lama banget. Kami juga baru lulus dua tahun yang lalu, masih banyaklah yang ingin dilakukan sendiri. Saya juga masih punya impian lain yang ingin diwujudkan sebelum mengabdikan diri menjadi istri seseorang.

Jadi, menurut saya, sebaiknya kalian yang di luar sana mulai mencari topik basa-basi yang lebih ‘berisi’, daripada kepo tanya “Kapan” terus-menerus. Kalau saya pribadi, saya lebih suka ditanya hal-hal yang berhubungan dengan impian masa depan. Mimpi masa depan tidak melulu tentang pertanyaan “kapan” di atas. Silaturahmi pasti lebih seru kalau kamu bisa #StopTanyaKapan sama saya.

(vem/yel)