Ada peribahasa yang mengatakan, "Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah." Meski di peribahasa itu hanya menyebut 'ibu', tetapi jangan mengesampingkan kasih ayah yang juga begitu besar pada anak-anaknya. Demi darah dagingnya, orang tua rela membagi bahkan bertaruh nyawa. Jika nyawa saja berani ia pertaruhkan, apalagi untuk hal 'kecil' seperti pakaian dan makanan.
Setidaknya itulah yang tercermin dari kisah yang dibagikan oleh akun Facebook Mas Lis beberapa hari yang lalu. Dalam postingannya, sang pemilik akun mengunggah tiga foto seorang ayah bersama anak perempuannya yang masih kecil dengan caption:
Rasa haru menyeruak dalam dada membaca kisah ini. Apa yang dilakukan oleh sang ayah dalam foto ini, tentu pernah dilakukan juga oleh orang tua kita. Terkadang, tanpa kita tahu, orang tua merelakan sedikit kesenangan pribadinya, menahan lapar dan keinginannya supaya kita lah yang bahagia.
Kasih sayang orang tua memang tak bisa diukur dengan apapun. Mereka mengalahkan keinginan diri sendiri, mengesampingkan kebutuhan dan kepentingannya untuk kebutuhan dan secercah senyuman anak-anaknya. Bagaikan burung liar, pagi-pagi buta orang tua kita 'terbang' agar bisa membawa rejeki untuk keluarganya.
Jika akhir-akhir ini kita dibutakan oleh kata "relationship goals", mungkin "relationship goals" sebenar-benarnya tak perlu kita lihat jauh-jauh ke kehidupan orang lain. Tetapi lihatlah pada cinta orang tua kita. This is the real unconditional love ...
"If I could steal one final glance, one final step, one final dance with him
I’d play a song that would never, ever end
‘Cause I’d love, love, love
To dance with my father again" -- Luther Vandross-Dance With My Father
- Di Pernikahanku, Aku Bisa Mendengar Detak Jantung Almarhum Ayah
- Presiden Obama, Membesarkan Dua Putri Membuka Pandangan Barunya
- Ayah, Semoga Kejutan Ini Bisa Menghapus Kesedihanmu 21 Tahun Lalu
- Tentang Ayah Sebagai Cinta Pertama Bagi Setiap Anak Perempuan
- Menyentuh Hati, Anak 5 Tahun Tuntun Ayah Buta Berangkat Bekerja
- Ayah Buat Tato Mirip Bekas Luka Anak, Alasannya Bikin Terenyuh