Berbagai upaya untuk mendapatkan tubuh lebih langsing mungkin pernah Anda coba, dan hasilnya tidak menggembirakan. Metodenya bisa saja tidak salah, tapi kemungkinan tidak cocok dengan Anda. Cara terbaik mendapatkan bentuk tubuh yang Anda inginkan adalah dengan memaksimalkan apa yang Anda miliki. Mengetahui bentuk tubuh Anda adalah kunci untuk bisa menemukan pola diet yang terbaik demi mencapai tujuan tersebut. Inilah petunjuk dasar pola makan yang sesuai dengan bentuk tubuh Anda.
Bentuk tubuh: Cabai
Bentuk tubuh cabai adalah bentuk tubuh di mana tidak ada perbedaan yang terlalu nyata antara ukuran pinggul, pinggang dan bahu. Pada orang dengan bentuk tubuh cabai, biasanya lemak disimpan di bagian tengah tubuh dan ini dapat meningkatkan risiko sakit jantung dan diabetes, menurut Dr. Marie Savard, MD, kontributor medis ABC News.
Diet:
Pola makan yang cocok untuk bentuk tubuh ini adalah yang kaya akan lemak tak jenuh ganda. Pasalnya, lemak tak jenuh ganda dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, jelas Neva Cochran, RD, konsultan diet dan nutrisi di Dallas. Dia merekomendasikan Anda yang berbentuk badan cabai untuk mengonsumsi ikan, minyak zaitun, protein tanpa lemak, karbohidrat kompleks, buah, sayur dan kacang-kacangan.
Bentuk tubuh: Pir
Bentuk tubuh buah pir, besar di bawah dan kecil di atas. Lemak biasanya disimpan di pinggul, paha, dan bokong. Tantangan terbesar bentuk tubuh ini adalah mengurangi berat badan. Beberapa ahli percaya bahwa lemak di bagian bokong dan paha memang harusnya ada di situ sebagai "bahan bakar" selama melahirkan dan menyusui.
Ada juga ahli yang percaya bahwa lemak pasif seperti yang dimiliki oleh orang bertubuh pir dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes. Ini karena lemak yang disimpan di area pinggul dan bokong dapat mengurangi resistensi insulin dan menaikkan kadar HDL atau lemak baik.
Pola makan:
Cara terbaik untuk menurunkan bobot tubuh bagi Si Pir adalah dengan mengawasi asupan lemak. "Tubuh Anda mudah menyimpan lemak dan lebih sulit mengubah karbohidrat dan protein menjadi energi. Karena itu, Anda harusnya berusaha lebih keras untuk melenyapkan lemak itu jika ingin menurunkan berat badan. Diet kaya karbohidrat kompleks seperti sereal gandum utuh, kacang lentil, protein tanpa lemak seperti dada ayam tanpa kulit dan ikan, buah,dan sayur akan membantu Anda menurunkan berat badan.
Bentuk tubuh: Apel
Bentuk tubuh apel membawa lemak di area tengah tubuh, tapi biasanya langsing di tubuh bagian bawah. Bentuk tubuh apel cenderung lebih mudah menurunkan berat badan dibanding bentuk tubuh pir karena lemak perut lebih mudah terurai dibanding lemak di area bokong dan paha, kata Kathie Swift, RD, direktur nutrisi UltraWellness Center di Lenox, Massachusetts.
Para peneliti masih belum tahu penyebabnya, tapi mereka berpikir bahwa ini ada hubungannya dengan fakta bahwa lemak perut bersifat 'mobile'. Lemak itu dapat masuk ke aliran darah dan menyebar ke seluruh organ tubuh sehingga memengaruhi fungsi normal organ-organ ini.
Lemak perut meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes dan kanker payudara. Ini karena lemak viseral yang bersifat racun, berkumpul di area tengah tubuh termasuk di ginjal, pankreas dan liver, membuat kadar gula darah meningkat. Plus, meningkatkan resistansi insulin dan peradangan.
Pola makan
Pola makan terbaik untuk mereka dengan bentuk tubuh apel adalah tinggi lemak baik dan lebih rendah karbohidrat dibanding bentuk tubuh pir. Lemak baik tak jenuh tunggal bisa didapat dari alpukat, minyak zaitun dan ikan laut. Lemak tak jenuh tunggal mampu menurunkan peradangan dan meningkatkan kemampuan tubuh membakar lemak. Sementara itu, karbohidrat - meski yang berupa gandum utuh - tetap akan menaikkan level insulin.
Bentuk tubuh apel rentan terhadap kenaikan kadar gula darah yang bisa memicu timbulnya penyakit diabetes dan jantung. Karena itu, mereka perlu membatasi asupan karbohidrat, kata Cochran. Cochran merekomendasikan pola makan yang terdiri dari 40 persen karbohidrat kompleks atau seekkitar 600 kalori untuk wanita dengan kebutuhan 1.500 kalori perhari. Pilihlah jenis karbohidrat kompleks yang kaya serat seperti kacang-kacanan, buah dan sayur. "Serat lambat dicerna oleh tubuh sehingga bisa menurunkan level insulin dan kolesterol, kata Dr. Savard.
Sumber: www.meetdoctor.com
(vem/apl)