Stadion Dipenuhi 10.500 Boneka Teddy Bear, Ini Kisah di Baliknya

Fimela diperbarui 13 Agu 2016, 10:20 WIB

Kehilangan teman masa kecil di usia yang masih belia jelas meninggalkan kesedihan dan duka yang mendalam. Tapi bagi Aidan Jackson dari Widness, Inggris, rasa kehilangan itu jadi motivasinya untuk melakukan hal yang lebih besar untuk orang lain.

Aidan, remaja berusia 14 tahun ini kehilangan sahabat terbaiknya Olivia Walker yang meninggal dunia di usia 15 tahun. Dilansir dari today.com, Olivia meninggal karena komplikasi dari sejumlah masalah kesehatan yang parah, seperti epilepsi, skoliosis, dan keterlambatan perkembangan global (global developmental delay)bulan Februari tahun 2014 lalu. Setelah Olivia meninggal dunia, keluarganya membuat yayasan Olivia Alice Foundation. Yayasan ini dibuat untuk menggalang dana yang digunakan untuk membeli perlengkapan medis dan memberi semangat di rumah sakit anak-anak.

Aidan yang mengidap sindrom Asperger pun ikut berkontribusi. Ia pun kemudian mencari cara kreatif untuk menggalang dana demi mendiang sahabatnya. Mengingat Olivia suka dengan boneka hewan, Aidan pun mendapat ide untuk menaruh boneka Teddy Bear di setiap kursi yang ada di stadion setempat, Select Stadium.

Tadinya Aidan berencana untuk membuat barisan boneka Teddy Bear terpanjang untuk memecahkan rekor dunia. Tapi setelah tahu kalau rekor sebelumnya dipecahkan oleh seorang bocah yang meninggal dunia tahun lalu, akhirnya ide diubah dengan menaruh boneka Teddy Bear di kursi stadion.

Ibu Aidan, Caroline Jackson kemudian mengirim email ke sekolah-sekolah dan para pemilik usaha juga mengontak media setempat dan menyebar leaflet. Mereka meminta orang-orang untuk mau menyumbangkan satu boneka Teddy dan satu poundsterling. Meski yang mereka terima lebih banyak bonekanya daripada uangnya, semangat untuk berbuat kebaikan tak surut.

Boneka Teddy Bear dikirim oleh orang-orang dari berbagai kalangan dan usia. Total sudah ada 10.500 boneka Teddy Bear yang terkumpul. Boneka-boneka itu kemudian ditaruh di kursi-kursi stadion dengan bantuan dari para relawan setempat. Aidan, meski punya masalah di kakinya tetap semangat membantu menaruh boneka-boneka tersebut. Hasilnya kursi stadion jadi terlihat penuh warna.

Caroline sangat bangga atas apa  yang dilakukan oleh putranya tersebut. "Kita semua seharusnya melakukan sesuatu yang bisa membuat kita bangga setiap harinya," ujar Caroline. Aidan juga berharap apa yang dilakukannya bisa menginspirasi lebih banyak orang. "Tak peduli seberapa berat semua masalah yang ada, kita hanya perlu membuat sebuah tantangan dan membuktikan apakah kita bisa fokus melakukannya dan mendapat dukungan," papar Aidan.

Demi mendiang sahabat dan juga menggalang dana untuk aksi sosial, Aidan bisa menemukan cara yang super kreatif. Semoga nantinya ada lebih banyak kebaikan dan semangat yang tersebar dari kisah Aidan ini, ya Ladies.

(vem/nda)
What's On Fimela