Kisah Pernikahan Anak Ustad Arifin Ilham Dengan Mualaf Cantik

Fimela diperbarui 08 Agu 2016, 11:11 WIB

Ketika dua orang sudah saling klik satu sama lain, dan juga telah sama-sama siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan, tentu disarankan agar keduanya segera mengambil keputusan untuk menikah. Bukan apa-apa, pernikahan adalah suatu hal yang sangat terpuji. Apalagi, jika pernikahan yang dilakukan semata-mata untuk memenuhi sunah agama dan menjauhkan diri dari berbagai perbuatan maksiat. Baik itu maksiat mata, maksiat hati atau maksiat telinga atau lainnya.

Berbicara mengenai pernikahan, kali ini kabar bahagia telah datang dari putera pertama Ustadz Airifin Ilham yang bernama Muhammad Alvin Faiz. Pada sabtu kemarin tepatnya tanggal 06 Agustus 2016, ia telah resmi mempersunting wanita cantik keturunan Tionghoa bernama Larissa Coul di Kompleks Masjid Jamis Az Zikra, Sentul Selatan, Bogor. Yang lebih menarik dan menyentuh hati, Larissa adalah seorang mualaf yang memantapkan diri untuk memeluk Islam.

Dari laman merdeka.com, Larissa dikatakan sebagai seorang mualaf yang memutuskan untuk memeluk Islam saat usianya masih belasan. Keputusan untuk memeluk Islam ini sendiri tidak dilakukannya secara mudah dan mulus. Ia bahkan telah mencoba untuk mencari jati diri mengenai Tuhan dengan belajar berbagai agama lain. Dan bersyukur, ia akhirnya mantap untuk mempelajari lebih dalam mengenai Islam dan memeluknya.

Tak hanya Larissa, ayah dan omanya dikatakan juga turut serta memeluk Islam karena kemantapan hati-hati masing-masing. Islam menjadikan keluarga Larissa merasa lebih dekat dengan Tuhan, lebih sabar dan lebih memahami arti kehidupan yang sesungguhnya. Wanita yang kini berusia 20 tahun tersebut juga telah menemukan kehangatan serta berbagai kebaikan setelah memantapkan diri untuk memeluk agama Islam.

Sementara itu, Alvin, sang putera ustadz Arifin Ilham adalah seorang pemuda yang santun lagi cerdas. Ia yang kini masih berusia 17 tahun tersebut telah berhasil menjadi seorang hafiz Al-Qur'an dan memiliki pemikiran kritis tentang berbagai hal. Dari keterangan sang ayah yakni Ustad Arifin Ilham, Alvin dan Larissa awalnya bertemu melalui dunia maya. Saat itu, Larissa yang mencoba mencari jati diri dalam Islam telah berdebat mengenai kebenaran dan kemuliaan Islam. Setelah berdiskusi dan melakukan debat panjang, Larissa mengaku kalah. Ia pun akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam dan semakin didekatkan dengan Alvin.

Setelah beberapa waktu diperkenalkan oleh yang Maha Kuasa, keduanya akhirnya memantapkan diri untuk membina rumah tangga bersama. Walau Alvin masih berusia 17 tahun, ia telah berpikir dewasa dan siap menjadi imam yang siap membimbing dan membina keluarganya dengan baik serta ikhlas. Karena usianya masih 17 tahun, Alvin dikatakan harus mengurus berbagai keperluan guna mendapat izin menikah dari negara. Atas pernikahan ini, Alvin pun memberikan pesan buat sang istri dan wanita lain agar senantiasa menjaga pandangan juga menjaga diri dari godaan lelaki yang bukan mahram.

Di laman instagram miliknya, Alvin mengatakan,

"Kekecewaan terbesar seorang suami adalah ketika istrinya mendapat pujian, godaan atau gombalan dari laki-laki lain. Kekecewaan terbesar seorang suami adalah ketika sang istri memposting foto/video dirinya di hadapan publik yang akhirnya bisa jadi kenikmatan publik terlebih untuk kaum lelaki. Berharap ke depannya nanti istri mempunyai sifat pemalu, taat, patuh, lemah lembut dan yang terpenting bisa menjaga perhiasan nya dari pandangan lelaki manapun.

Atas pernikahan Alvin dan Larissa yang masih terbilang sangat muda, semoga mereka bisa hidup bahagia satu sama lain. Semoga pula, keduanya akan saling menjaga satu sama lain serta menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan rohmah. Mengenai keputusan menikah muda, hal ini justru sangat baik. Apalagi, jika pernikahan tersebut dilakukan untuk saling menjaga diri dari fitnah, menjaga diri dari maksiat dan menikah karena Allah semata.

Tapi, kalau memang kita belum siap untuk menikah muda, disarankan untuk memantapkan hati terlebih dahulu dan menyibukkan diri dengan melakukan berbagai aktivitas lain yang tak kalah bermanfaat buat diri sendiri maupun buat orang lain. Kita juga disarankan untuk senantiasa memantaskan diri menjadi lebih baik buat seseorang yang kelak ditakdirkan menjadi jodoh kita.

(vem/mim)