Tentang Ayah Sebagai Cinta Pertama Bagi Setiap Anak Perempuan

Fimela diperbarui 23 Jul 2016, 13:00 WIB

Ketika ditanya siapa cinta pertama saya, maka saya terbiasa menjawab Ayah. Beliau bukan lelaki hebat, sama seperti Ayah lainnya. Bahkan jika saya ditanya apa yang istimewa dari beliau, maka seringkali saya dibuat bingung. Apa yang istimewa dari Ayah saya? Yang saya ingat Ayah adalah seseorang yang tidak pernah membuat saya menangis. Kecuali di hari beliau meninggalkan saya untuk selamanya. Hari yang saya catat sebagai hari buruk dalam kehidupan saya.

Ayah. Beliau adalah sosok yang mengajarkan saya bagaimana menjadi wanita sebenarnya. Ayah adalah lelaki yang gemar menyanyikan tembang jawa sebagai lagu pengantar tidur saya. Beliau sering mengkhawatirkan saya, apalagi sejak saya memutuskan untuk melanjutkan studi di luar kota sehingga berjauhan dari orang tua. Meskipun kekhawatirannya seringkali membuat saya kesal, karena selalu menganggap saya anak kecil. Selalu menganggap saya sebagai gadis kecil kesayangannya.

Ayah adalah sosok yang sering duduk gelisah menunggu di teras rumah ketika saya, atau kakak belum juga pulang. Seseorang yang selalu berusaha tidak ingin terlihat khawatir, dengan menyuruh Ibu menelpon saya setiap lima menit ketika saya dalam perjalanan jauh. Ayah, adalah seseorang yang ingin terlihat baik-baik saja, meskipun tidak benar baik. Meskipun merasa khawatir. Atau mungkin itu bahasa kasih seseorang Ayah?

Ayah sering bersekutu dengan saya, ketika kami ingin jajan di luar padahal Ibu sudah menyiapkan makanan di rumah. Meskipun pulang disambut dengan wajah cemberut Ibu, saya merasa baik-baik saja karena saya tahu, Ayah akan membela saya. Jadi apa yang perlu saya khawatirkan?

Saat saya bersedih Ayah tahu bagaimana mengembalikan senyum saya. Ketika saya menginginkan sesuatu, meskipun sulit beliau akan berusaha mewujudkannya. Ayah juga mengajari saya banyak hal. Ayah adalah sosok yang mengajari saya bahwa menjadi wanita itu harus tangguh, tidak boleh lemah. Wanita tidak harus cengeng, meskipun menangis tidak dilarang bagi wanita.

Saat bersama dengan Ayah, saya tahu semua akan baik-baik saja. Saya tidak perlu khawatir karena Ayah pasti akan memperbaikinya. Ayah akan membuatnya berjalan dengan baik. Jadi salahkah jika Ayah adalah sosok cinta pertama bagi anak perempuannya?

(vem/apl)