Mudik & Macet 28 Jam Tak Jadi Masalah, Asal...

Fimela diperbarui 23 Jul 2016, 14:31 WIB

Libur mudik Lebaran memang sudah berakhir dari minggu lalu. Berbagai aktivitas pun sudah dijalani seperti semula dan bahkan telah berjalan selama seminggu lebih. Akan tetapi nih ya, memori tentang kebersamaan dan kehangatan keluarga di kampung halaman atau di tempat mudik masih belum bisa dilupakan begitu saja. Ada beberapa aktivitas bersama keluarga yang membuat kita masih terngiang-ngiang olehnya dan menjadikan kita segera ingin mengulangnya kembali.

Perasaan ini nampaknya tak hanya kamu saja yang merasakannya, seorang wanita bernama Endah Achiriani Vismaningrum ternyata ia juga merasakan hal yang sama. Ia mengaku bahwa selalu terngiang-ngiang oleh kebersamaan bersama keluarga dan perjalanan mudik yang begitu mengesankan.



Wanita tersebut menceritakan bagaimana perjalanan mudiknya pada tahun ini begitu berkesan bagi dirinya dan keluarga. Ia pun harus menerobos kemacetan demi tiba di kampung halaman ke Bojonegoro, Jawa Timur demi agar ia bersama keluarga kecilnya bisa berkumpul bersama keluarga besarnya. "Mudik tahun ini seru ya, karena Lebaran tahun ini saya mudik bersama keluarga besar alm. Bapak saya. Saya mudik bersama adik-adiknya bapak dan kami konvoi, ada 8 mobil," cerita Ima yang merupakan sapaannya kepada Vemale di Jakarta pada hari Jumat tanggal 22 Juli 2016..

Wanita cantik ini bahwa ia dan keluarga mengaku harus menempuh perjalanan selama 28 jam dari Jakarta ke Bojonegoro. Padahal, semestinya tidak selama itu. Tapi, dalam mudik kali ini dirinya harus rela berjam-jam di dalam mobil. "Macet yang saya inget itu di pintu keluar brexit. 1 km ditempuh 1 jam lebih. Perjalanan lainnya adalah macet tapi masih dalam tahap ramai lancar. Selebihnya, kami banyak berhenti untuk istirahat, makan dan sholat," jelas Ima.



"Karena kami melakukan perjalanan malam hari ya kebanyakan tidur di mobil. Kami juga jalannya santai dan tidak terlalu ngoyo (terburu-buru). Jadi kalo capek ya minggir," kata ibu dari tiga anak ini. Selama seminggu Ima dan rombongan tak hanya ke rumah orang tua saja, tetapi ia bersama keluarga besar mampir ke beberapa daerah yang berbeda untuk menjalin kembali tali silahturahmi. "Senang ya karena ini pertama kalinya bisa ketemu keluarga besar. Setelah bapak tidak ada seperti lost kontak. Kali ini kami mencoba menjalin kembali tali silahturahmi," terangnya.

"Namun saya sempatin mampir ke keluarga suami saya di Kediri. Jadi banyak yang dikunjungi, kami juga ke Gresik, Madiun, Klaten, Jogja dan Bandung," tambah wanita kelahiran 1982 tersebut. Ima berharap perjalanan mudik bisa dijadikan ritual buat anak-anaknya agar bisa lebih mengenal saudara-saudaranya yang jauh, baik dari keluarga Ima atau pun dari keluarga suaminya. Sehingga tali silahturahmi tetap terjaga. Bagi Ima, tak apa-apa saat mudik dan macet asalkan tali silaturahmi tetap nyambung dan terjalin baik antara satu dengan yang lainnya.



Nah, itulah cerita Ima yang rela menerobos macet setidaknya selama 28 jam demi bisa silaturahmi dengan keluarga. Kalau kamu, ada pengalaman menarik saat mudik kemarin? Share di kolom komentar dan ceritakan pengalaman mudik yang seru bersama keluarga ya.



(vem/yun/mim)