Rekomendasi IDAI: Imunisasi Ulang Bagi Anak Yang Divaksin Palsu

Fimela diperbarui 20 Jul 2016, 10:00 WIB

Kasus vaksin palsu yang terungkap beberapa waktu yang lalu, menyulut api keresahan masyarakat Indonesia, khususnya para orang tua yang rutin memberikan vaksinasi ke putra-putrinya. Ditangkapnya pelaku pembuat vaksin palsu tak serta merta memberikan kelegaan pada masyarakat. Justru muncul kekhawatiran baru, "Jangan-jangan anakku pernah mendapat vaksin palsu?"

Daftar 14 rumah sakit serta 6 bidan dan klinik yang mengedarkan vaksin palsu, telah dirilis. Tentunya bagi para orang tua yang anak-anaknya divaksin di tempat-tempat tersebut, khawatir dengan dampak vaksin palsu ini terhadap kesehatan buah hati mereka.

Lalu, apa yang harus saya lakukan?

Jika putra-putri Anda divaksin di tempat-tempat yang mengedarkan vaksin palsu tersebut, inilah tindakan yang dapat Anda lakukan, sesuai Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang kami lansir dari twitter Anjari Umarjianto (@anjarisme). Anjar merupakan praktisi Public Relations Kesehatan dan Marketing Rumah Sakit, serta seorang pegiat blogging di Indonesia.



Mengenai vaksin palsu ini, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap tenang dengan melakukan vaksinasi ulang. "Saya minta betul ke masyarakat agar tenang. Mari kita selamatkan anak-anak kita dengan memberikan imunisasi kembali," ujar Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) seperti yang termuat dalam Twitter resmi @KemenkesRI. Imunisasi kembali kepada anak yang terlanjur disuntik vaksin palsu telah dimulai sejak Senin kemarin (18/7).

Sebagai masyarakat awam, tentunya kasus ini mengkhawatirkan dan membuat miris. Mahalnya fasilitas kesehatan membuat banyak orang gelap mata dan mengeruk keuntungan dari ketidaktahuan masyarakat awam.

Semoga pemerintah dapat menemukan solusi terbaik yang tidak hanya selesai pada masalah di hari ini saja. Tetapi juga solusi yang berkesinambungan mengenai pelayanan fasilitas kesehatan yang terbaik bagi masyarakat.

(vem/wnd)
What's On Fimela