Anak adalah anugerah terindah bagi setiap pasangan suami istri. Apa yang terbaik untuk buah hati tentu menjadi prioritas setiap orang tua. Terlebih lagi dalam hal menjaga kesehatan anak, berapa pun biayanya asalkan anak tetap sehat tidak menjadi masalah. Itulah yang diterapkan oleh Olivia Caroline kepada si kecil Frederik Paulus Soselisa yang lahir pada 8 Januari 2016 lalu.
Kabar tertangkapnya pembuat vaksin palsu beberapa waktu lalu membuat banyak orang tua menjadi resah, terlebih lagi para ibu. Kasus ini memicu banyak pendapat dan komentar tentang aksi para oknum tak bertanggung jawab ini.
"Yang membuat vaksin palsu itu tidak berperikemanusiaan, karena akan merusak generasi bangsa Indonesia. Akibatnya akan mengganggu tumbuh kembang si bayi," tutur Olivia memberikan pendapatnya kepada Vemale di Jakarta, Jumat, 15 Juli 2016.
Wanita kelahiran Jakarta ini mengaku lega saat tahu rumah sakit tempat anaknya vaksin tidak termasuk dalam daftar rumah sakit yang mengedarkan vaksin palsu. Ia pun memang sengaja memilih rumah sakit yang berkualitas di daerah Gading Serpong. Baginya mengeluarkan biaya berapa saja tidak menjadi masalah karena semua demi anak.
"Anak saya sudah 15 kali vaksin di rumah sakit Bethsaida. Saya sempat sangat khawatir dan sekarang sudah lega ya," jelasnya.
"Biayanya satu juta lima ratus, mahal, tapi demi anak nggak masalah dan setiap bulan vaksin. Tapi harganya beda-beda paling murah lima ratus ribu," terang Olivia.
Rutin menjalani vaksin, diakui mommy Olivia, baby Paul belum pernah sakit sampai saat ini, karena tubuhnya kebal terhadap virus. "Di samping vaksin, ASI juga berperan untuk kekebalan tubuhnya. Saya bersyukur anak saya belum pernah sakit," katanya.
Olivia berharap jangan pernah ada lagi yang namanya vaksin palsu beredar di pasaran. Ia berpesan untuk para ibu untuk tidak pernah membeli obat tanpa resep dokter khusus untuk anak-anak dan selalu waspada terhadap harga obat yang murah.
(vem/yun/ivy)