Sejarah Nikmatnya Telur Asin Khas Brebes Yang Tersohor

Fimela diperbarui 16 Jul 2016, 11:48 WIB

Jika bicara soal telur asin, hal pertama yang mampir di kepala saya adalah: masir. Teksturnya yang sedikit kasar, tapi berminyak ... sungguhlah membuat mulut ini gagal move-on darinya. Makan telur asin yang masir itu ibarat menanti-nantikan cinta pertama yang setelah sekian lama akhirnya jatuh lagi ke pelukan. Hihihi.

Yang kedua, tentunya adalah Brebes. Membicarakan telur asin, tentu tak jauh dari daerah ini. Brebes dikenal sebagai sentra penghasil telur asin paling tersohor di Indonesia. Kota yang berada di wilayah Pantura ini memang memproduksi telur asin yang sebagian besar dibuat dari telur bebek pilihan. Nggak heran, jika kamu melintasi Kota Brebes, akan banyak pemandangan peternakan bebek atau itik, khususnya di kawasan wisata Pantai Randu Sanga, seperti yang diceritakan oleh telurbrebes.wordpress.com.

Lalu bagaimana sih awal mula Brebes menjadi Kota Telur Asin yang sangat terkenal? Jadi begini ceritanya. Peternakan bebek atau itik di Brebes memproduksi banyak sekali telur setiap harinya. Untuk mengawetkan telur agar masa konsumsinya bisa lebih panjang, para peternak menggunakan metode pengasinan. Selain itu, cara ini ternyata sukses menghilangkan aroma amis, terutama pada telur itik. Yah, telur itik dan telur bebek memang terkenal lebih amis daripada telur ayam. Akhirnya metode inilah yang dipakai oleh hampir seluruh peternak yang ada di wilayah Brebes. Tak disangka, justru ide ini yang menjadi ujung tombak produksi massal telur asin di Brebes.

Nah, bagaimana sih awal mula peternak Brebes berkenalan dengan telur asin? Ternyata, telur asin pertama kali diperkenalkan oleh suami-istri asal China bernama In Tjiau Seng dan Tan Polan Nio, sekitar tahun 1950. Pada masa itu, telur asin adalah makanan yang eksklusif lho, karena diproduksi terbatas dan kebanyakan dijual ke Jakarta.

Lambat laun, produksi telur asin ini semakin menyebar dan laris. Pasangan inipun memperkerjakan para pekerja untuk membantunya. Hingga akhirnya sang pekerja ini keluar dan membuat produksi telur asin sendiri berbekal ilmu yang didapatkannya selama bekerja di tempat Tjiau dan Tan. Telur asin pun dijual tak hanya ke Jakarta tetapi ke daerah Brebes dan sekitarnya, dan tersohor hingga saat ini.

Pembuat telur asin lainnya dari daerah Brebes yang juga terkenal adalah pasangan Tjoa Kiat Hien dan Niati. Merk telur asinnya adalah cap Tjoa dan menjadi favorit banyak orang.

Kalau kamu mampir ke daerah Brebes dan ingin membeli oleh-oleh telur asin, silakan mampir ke wilayah Kecamatan Wanasari, Jalan Pemuda, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Jenderal Sudirman. Di sana kamu bisa memilih aneka variasi telur asin, mulai dari yang mentah, matang, telur asin bakar hingga telur asin aneka rasa.

(vem/wnd)
What's On Fimela