Stop! Jangan Terbiasa Lakukan Ini Jika Kamu Digigit Nyamuk

Fimela diperbarui 02 Jul 2016, 14:00 WIB

Digigit nyamuk memang menjadi hal yang menyebalkan di malam hari saat tidur, apalagi jika kemudian timbul rasa gatal dan bentol-bentol merah di area yang digigit. Kalau seperti ini bukan hanya mengganggu waktu tidur, tapi juga membuatmu tak nyaman karena rasa gatal.

Tapi ternyata ada satu hal yang seharusnya tak dilakukan saat kamu baru saja digigit nyamuk, yaitu menggaruknya. Menggaruk area gigitan nyamuk justru akan memperparah efek gigitan nyamuk. Tapi kamu pasti berpikir, bagaimana bisa tak menggaruknya sedangkan rasanya gatal sekali, iya kan?

Coba tahan. Jika kamu bisa menahan atau mencegah tanganmu sendiri menggaruk bagian yang digigit, kamu bisa mencegah timbulnya bentol kemerahan di kulit dan rasa gatal akan hilang sendiri. Secara umum, saat nyamuk menggigitmu, nyamuk meninggalkan air liurnya di dalam kulitmu dan tubuh mengenali hal ini sebagai benda asing yang mengganggu.

Dan secara alami sebenarnya tubuhmu bereaksi menangkal benda itu masuk lebih dalam dengan cara melepaskan antibodi. Sistem kekebalan tubuh akan memproduksi antibodi yang menyebabkan pelepasan histamine, yaitu senyawa kimia yang membuatmu merasa gatal dan bengkak di area kulit.

Ketika kamu mulai menggaruknya, kamu justru mengganggu proses tersebut. Kamu semakin membangkitkan antibodi lebih kuat dan histamin dilepaskan lebih banyak sehingga semakin gatal dan semakin bengkak lah area gigitan nyamuk itu.

Jadi, kamu tahu kan mengapa setelah digigit nyamuk sebaiknya kamu tak usah menggaruknya? Karena semakin digaruk, maka semakin bengkak dan merah lah bekas gigitan nyamuk itu. Daripada menggaruknya, lebih baik oles dengan minyak telon atau minyak kayu putih untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah bengkak.

(vem/feb)