Terima Kasih, Sudah Bertanya Kapan Aku Menikah

Fimela diperbarui 01 Jul 2016, 15:10 WIB

Pertanyaan yang seringkali dihindari saat acara berkumpul bersama keluarga adalah, kalimat tanya yang dimulai dengan kata 'kapan'. Tidak hanya membuat yang ditanyai mati kutu, seringkali berakhir menjadi suasana tidak nyaman. Tapi entah mengapa pertanyaan itu selalu rutin disebut setiap kali acara keluarga, bahkan menjadi trademark khusus saat lebaran. Iya, pertanyaan 'kapan kamu menikah?'.

Jika biasanya kamu menjawab asal dengan jawaban yang seringkali membuat alis Tante, Om, Sepupu atau saudara lain mengangkat alis. Antara geram dan kesal, karena pertanyaannya dijawab dengan asal oleh kita. Dan kita mengumpat sedemikian rupa, karena merasa area privasi kita dicampuri. Ingin menjelaskan belum bertemu orang yang tepat pun, alih-alih dipahami malah dinasehati mengapa kita menjadi manusia pemilih. Pernah mengalami seperti itu? Jika pernah, ternyata kita sama.

Tapi tahukah Ladies, tanpa kita sadari pertanyaan kapan menikah yang terkesan basa-basi adalah wujud dari perhatian seseorang kepada kita. Perhatian dan sayang mereka kepada kita. Atau semacam teguran, iya sudah saatnya kita memikirkan hal pernikahan. Bahwa dari umur pun memang sepantasnya kita memikirkan hal demikian penting, menurut sebagian orang itu. Bahwa menikah juga termasuk life goal, meskipun tidak semua orang setuju akan hal itu. Jadi daripada emosi dan memaksakan pendapat bahwa pernikahan bukan tujuan hidup kita saat ini, lebih baik mengaminkannya. Menerima dan memahami.

Tidak perlu kita ikut tergerus arus, ikut memaki dan bergunjing bahwa pertanyaan kapan menikah adalah sesuatu yang harus dilawan. Lalu apakah kita perlu merusak makna silahturahmi saat lebaran dengan hal demikian? Ladies, kita memiliki pilihan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Menjawabnya dengan baik atau mengabaikannya. Membalas pertanyaan tersebut dengan jawaban yang menyakitkan, lalu apa bedanya kita dengan mereka?

Percayalah, meskipun tidak semua yang bertanya kapan menikah penuh ketulusan ada doa yang terbesit. Bukankah keburukan tidak harus dipelihara? Yakinlah bahwa mereka bertanya karena tulus, karena ingin mendoakan, karena menginginkan kebaikan pada diri kita. Maka hargai mereka, karena mereka pernah muda dan kamu belum menjadi tua seperti mereka. Selamat hari ini dan mari siapkan hati untuk menjawab, jadi kapan menikah?

(vem/apl)
What's On Fimela