5 Alasan Berat Badan Gampang Naik setelah Ramadan dan Lebaran

Febi Anindya Kirana diperbarui 22 Apr 2023, 11:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Pola makan dan gaya hidup sehat selama Bulan Ramadan membuat tubuh kita sehat. Namun seringkali itu jarang terjadi. Justru sebaliknya, ketika hari raya Lebaran pola makan semakin tidak teratur bahkan sering makan makanan kurang sehat terutama yang tinggi kalori. Karena itulah, tidak jarang setelah lebaran berat badan cenderung naik.

Naiknya berat badan saat lebaran biasanya dipicu karena konsumsi makanan yang mengandung banyak lemak. Seperti yang kita tahu, di banyak daerah, setiap melakukan silaturahim ke rumah tetangga, kerabat, kenalan atau sanak saudara, hampir selalu dipersilahkan untuk makan berat, bukan hanya disuguhi camilan atau kue lebaran. Pemicunya hampir selalu mudah ditebak, ini sekian alasan berat badan naik setelah Ramadan dan Lebaran.

2 dari 6 halaman

1. Banyak makan makanan berkuah

Ilustrasi makan./Copyright shutterstock.com/g/chaythawin

Tidak banyak yang menyadari bahwa menu makan Lebaran seringkali berkuah santan, dalam kuah santan itu tercampur lemak yang tinggi, baik dari santan itu sendiri maupun dari peroses perebusan daging yang dimasak. Ditambah kalori dari bumbu atau bahan tambahan lain di dalam masakan tersebut sehingga semakin tinggilah kalori yang masuk ke tubuh semisal kamu menghabiskan makanan berkuah.

3 dari 6 halaman

2. Sering makan gorengan

Ilustrasi gorengan/Sasa baru saja merilis produk terbaru mereka yang cukup menarik untuk disimak, yaitu Sasa Tepung Bumbu bervitamin yang terfortifikasi atau mempertahankan kandungan nutrisi tanpa mengubah rasa. Sumber foto: Shutterstock.

Menu makan lebaran tidak lepas dari berbagai makanan yang digoreng atau mengandung banyak minyak, mulai dari opor, rendang, ayam goreng, lontong sayur hingga kue kering. Sebaiknya kurangi atau hindari makan makaan yang digoreng dan ganti alternatif memasak dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang.

4 dari 6 halaman

3. Makan lebih dari 3 kali sehari

ilustrasi perempuan berhijab makan/Kikujiarm/Shutterstock

Saat lebaran, kamu jadi lebih sering makan, bahkan bisa lebih dari tiga kali sehari dengan porsi besar karena ingin menyantap semua makanan yang belum tentu kamu makan di hari-hari biasa. Alasan setahun sekali seringkali dijadikan banyak orang untuk mengiyakan semua makanan untuk masuk ke mulut. Belum lagi ketika bertemu sanak saudara, semakin tak terkendali karena bujuk rayuan mereka untuk makan.

5 dari 6 halaman

4. Banyak minum dan makan makanan manis

ilustrasi perempuan minum boba/Tom Wang/Shutterstock

Sepanjang momen Hari Raya Idul Fitri, pasti yang selalu banyak disajikan adalah makanan dan minuman manis, mulai dari kue kering hingga minuman mengandung banyak gula. Meskipun tidak mengenyangkan tapi sebenarnya minuman dan makanan manis menjadi penyebab besar tubuh menjadi gemuk karena gula bukan hanya memicu insulin tapi juga mudah diubah menjadi lemak di tubuh.

6 dari 6 halaman

5. Kurang olahraga

ilustrasi/shutterstock.com/Azraf Saip

Ketika berkunjung ke rumah nenek kakek atau sanak saudara, kira-kira sempatkah kamu olahraga? Datang ke rumah saudara pasti sudah lelah dan maunya ngobrol panjang lebar dengan mereka. Kesempatan untuk olahraga seringkali tidak ada sehingga membuka lebih besar risiko kegemukan. Belum lagi kebiasaan kurang minum air putih yang juga meningkatkan risiko kegemukan.

Jadi, jangan heran jika sepanjang lebaran dan setelah Ramadan sering mengalami kenaikan berat badan. Sekian alasan di atas seharusnya bisa diwaspadai dan dihindari.

 

#Breaking Boundaries