Berkurangnya berat badan pada saat berpuasa, tentu saja akan menjadi hal yang menggembirakan bagi seseorang yang ingin melakukan diet. Hal itu dikarenakan saat melakukan puasa kita dapat mengontrol asupan makan sehingga berat badan akan dengan mudah turun.
Tapi terkadang faktanya tidak demikian, karena terdapat juga potensi yang tinggi untuk menambah berat badan saat menjalankan puasa. Menu makanan dan minuman yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka memegang peranan penting dalam keberhasilan diet selama puasa.
Bagi seseorang yang kurus, asupan nutrisi yang tidak tepat selama berpuasa berdampak pada berat badan yang semakin berkurang. Jika Anda tidak memiliki asupan nutrisi yang cukup saat berpuasa, maka cadangan energi yang tersimpan dalam otot akan digunakan. Hal ini membuat massa otot Anda semakin berkurang.
Waktu dan pola makan yang berubah saat menjalankan ibadah puasa, sangat mungkin menurunkan berat badan. Ketika puasa, pola makan Anda akan memicu tubuh untuk beradaptasi terhadap perubahan asupan makanan. Berkurangnya asupan makanan ke dalam tubuh akan memicu terjadinya perubahan pada metabolisme tubuh.
Dalam keadaan normal, sumber utama energi tubuh didapatkan dari gula darah (glukosa). Ketika persediaan glukosa habis, maka glikogen menjadi sumber energi kedua untuk tubuh. Pada saat puasa, tubuh tidak mendapat asupan makanan selama berjam-jam. Hal ini menyebabkan tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi alternatif ketika glukosa dan glikogen telah habis terpakai. Pembakaran lemak sebagai sumber energi alternatif menyebabkan turunnya berat badan dan kadar kolesterol tubuh.
Berkurangnya lemak pada tubuh dapat menjadi hal yang membahagiakan bagi seseorang dengan obesitas. Namun seringkali berat badan tak berubah karena pilihan makanan yang salah saat sahur dan berbuka puasa.
Idealnya seseorang yang menjalankan puasa, turun 1 kilogram selama 1 minggu. Hal ini dapat tercapai apabila Anda menerapkan pola makan yang sehat.
Usahakan untuk tidak melewati waktu sahur dengan mengonsumsi menu makanan yang lengkap dengan kadar tidak berlebihan. Lengkap berarti mengandung seluruh komposisi utama jenis makanan yaitu karbohidrat kompleks, protein hewani atau nabati, sayuran dan buah, asupan cairan dan mineral yang cukup.
Selain itu Anda sebaiknya menghindari santan, lemak dan gula sederhana. Anda dapat pula mengkonsumsi makanan manis dari sumber alami seperti buah-buahan. Hal lainnya yang tidak boleh Anda lewatkan adalah tetap rutin berolahraga. Anda dapat melakukan olahraga ringan atau mengurangi frekuensi nya.
Sumber: meetdoctor
(vem/apl)