Pikirkan Kembali Alasan Resign, Mungkin Kamu Hanya Bosan

Fimela diperbarui 22 Jun 2016, 12:32 WIB

Pernah merasa terkena sindrom 5 tahunan dalam berkarir? Merasa bosan, dan harus segera pindah dari kantor yang lama. Hmm, jika iya memang gejala ini umum dialami oleh para pekerja. Tawaran yang lebih menggoda saat lama bekerja sudah dalam hitungan tahun tidak dapat dipungkiri. Gaji yang lebih besar, tunjangan yang lebih, dan tentu saja karir yang lebih baik tidak dapat dipungkiri menjadi alasan seseorang akhirnya memutuskan untuk resign dan pindah ke tempat yang lebih baru.

Sebelum akhirnya menerima tawaran tersebut coba pikirkan kembali, benarkah kamu benar-benar ingin pindah atau hanya untuk menghindari satu hal. Hmm, atau kamu hanya ingin menghindari beban pekerjaan yang sudah di luar batas, atau boss yang menyebalkan atau teman yang semakin membuat kamu tidak nyaman atau kemungkinan yang lain dan tidak ada hubungannya dengan karir kamu.

Ladies, bisa jadi yang sedang kamu tuju adalah tujuan jangka pendek saja, bukan tujuan jangka panjang. Sebelum kamu memutuskan untuk resign coba lihat kembali keputusan yang kamu ambil itu demi tujuan jangka panjang atau jangka pendek. Karir yang lebih baik adalah tujuan jangka panjang, menghindari boss yang menyebalkan adalah tujuan jangka pendek. Tunjangan yang lebih baik di tempat baru adalah tujuan jangka panjang, sedangkan pekerjaan yang di luar job desk adalah tujuan jangka pendek.

Benarkah kamu sudah bekerja sebaik mungkin? Benarkah kamu sudah berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan kepadamu dengan sebaik mungkin. Jangan sampai kamu menyerah sebelum berusaha menyelesaikan dengan sebaik mungkin. Kamu tentu tidak tahu apa yang akan terjadi di kantor baru, bisa jadi lebih baik atau bahkan lebih buruk. Jangan mengorbankan sesuatu yang sifatnya jangka panjang untuk hal yang hanya sementara.

Di manapun kamu bekerja, akan selalu ada pertentangan yang akan membuat kamu tidak nyaman. tinggal bagaimana kamu menghadapinya. Pikirkan sekali lagi langkah yang akan kamu ambil. Meskipun keputusan tidak ada yang benar atau salah. Tentu kamu tidak ingin menanggung konsekuensi dari keputusan yang hanya membuatmu berada di posisi yang tidak menyenangkan bukan? Selamat mengambil keputusan, Ladies.

(vem/apl)
What's On Fimela