Berbisnis, Tak Sekadar Soal Untung Rugi Tapi Juga Pahala dan Dosa

Fimela diperbarui 16 Jun 2016, 14:00 WIB

Masih ingatkan kita kisah di mana Ustman bin Affan membeli sumur seharga 20.000 dirham atau 5 miliar dan mewakafkannya untuk kaum muslimin yang kekurangan air? Dari sumur itu melebar menjadi kebun yang luas. Wakaf itu kemudian dirawat kekhalifahan Islam, lalu beralih ke tangan Kerajaan Saudi Arabia. Hingga hari ini kebun wakaf itu masih ditumbuhi 1.550 pohon kurma.

Keuntungannya pun mampu dibuat untuk membeli sebidang tanah yang saat ini sedang dibangun hotel bintang lima dekat Masjid Nabawi, Hotel Ustman bin Affan dengan keuntungan per tahun diperkirakan senilai 50 juta real atau lebih dari 177 miliar. Seluruh keuntungan dari semua wakaf itu separuhnya diberikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Separuhnya digunakan untuk mengembangkan wakaf Ustman bin Affan yang tersimpan dalam rekening wakaf yang bernama Ustman bin Affan. Itulah keteladanan dari kewirausahaan Ustman dengan Allah yang penuh keikhlasan dan bertahan hingga 1.400 tahun. Bayangkan, berapa banyak pahala yang mengalir padanya hingga hari ini?

Bagi saya agama itu mengatur mulai urusan masuk kamar mandi sampai urusan pemerintahan, tidak terkecuali urusan bisnis. Dalam bisnis bukan hanya soal untung dan rugi, tapi di sana ada pahala dan dosa, berkah dan musibah, surga dan neraka. Kawan, bukankah rezeki itu hak prerogatif Allah? Lalu kenapa masih ragu beramal? Sudah banyak yang merasakan keajaiban dan menuliskan kisahnya. Pada akhirnya dalam wirausaha kita menyadari, pertanyaan akhir adalah apa yang akan kita lakukan dengan uang yang kita kumpulkan?

Beribadahlah, belajarlah, bekerjalah, dan berbisnislah seperti seorang pejuang. Work hard in silence, let your success be your noise, bekerjalah dalam sunyi dan biarkan kesuksesanmu menjadi bisingmu.

Dalam bisnis, orang bekerja sama dengan kita karena mereka tahu kita (know), mereka suka kita (like), dan mereka percaya kita (trust). Oleh karena itu, orang yang baik, tulus, ikhlas dalam berbisnis akan menggoda banyak orang untuk bekerja sama dengannya. Your business is about you.Orang bisa meniru ide kita, orang bisa meniru cara kita, dan orang bisa meniru strategi kita, tapi tidak ada yang bisa meniru passion kita.

Close your eyes and go with it. Take the risk, enjoy the failure!

Kawan, engkau tak bisa belajar rahasia kehidupan dan keberhasilan dari buku dan kata orang, tapi dari pahit getir mencoba! Mimpi itu murah, mendapatkannya mahal! Ide itu murah, merealisasikannya mahal! Kalau kamu tidak mengejar mimpimu, kamu akan dibayar orang untuk mengejar mimpi mereka. Jika tidak membangun mimpi sendiri, kita akan menghabiskan waktu membangun mimpi orang lain. Jika mengejar mimpi kita dan mimpi orang lain sama-sama bekerja, sama-sama lelah, lalu kenapa tidak memilih untuk membangun mimpi kita sendiri.

*Artikel ini ditulis oleh dr. Gamal Albinsaid, CEO Indonesia Medika & Motivator Internasional.

#GamalBerbagi #MudaMendunia

(vem/nda)