Larangan Berhijab Tak Menyurutkan Langkahku Bermain Basket

Fimela diperbarui 14 Jun 2016, 11:30 WIB

Ia bukanlah wanita biasa. Tak hanya dikenal sebagai seorang pemain basket profesional, tapi juga sosok inspiratif sebagai pembicara, presiden Global Aktivne, dan juga inspirator. Namanya Indira Kaljo. Wanita muslim berdarah Bosnia-Amerika ini kini begitu bersinar. Tapi dulu ada sebuah kisah pahit yang harus dilaluinya.

Seperti yang dilansir oleh mvslim.com, Indira mulai aktif berolahraga sejak berusia 7 tahun. Mulai dari berenang, softball,voli, dan basket yang jadi favoritnya. Ia mendapat beasiswa untuk bermain basket di Tulane University, kampus yang juga jadi tempatnya kuliah untuk mendapatkan gelar S1 dan S2 dengan penjurusan di pendidikan olahraga.

"Saya bermain basket di luar negeri selama dua tahun, setahun di Irlandia dan setahun di kampung halaman saya, Bosnia. Saya sangat menyukai basket karena olahraga inilah satu-satunya yang bisa membuat saya selalu bahagia. Komposisi tim dan berjuang bersama mencapai tujuan yang sama sembari tetap bisa memiliki semangat kompetitif secara individu menjadi bagian yang paling saya sukai," ungkap Indira.

Menjadi seorang muslim dan besar di Amerika, Indira tak mengalami banyak kesulitan. Teman-teman timnya dan juga pelatihnya pun memiliki toleransi yang tinggi.

Tapi keadaan jadi agak berubah saat Indira mengenakan hijab. Fédération Internationale de Basketball (FIBA) atau Federasi Basket Internasional adalah badan pengatur internasional basket melarang para pemain basket wanita mengenakan hijab. Sebagian besar federasi basket memang tak mengizinkan pemainnya memakai hijab, meski tak ada aturan tertulis mengenai hal itu. Saat itu hanya liga dari negara tertentu saja yang memperbolehkan pemainnya mengenakan hijab, seperti Turki, Bosnia, Indonesia, Qatar, Mesir, dan Swedia.

Larangan berhijab tak membuat semangatnya surut. Dia berkampanye agar FIBA memperbolehkan penggunaan hijab. Indira juga membangun organisasi yang diberi nama Global Aktivne dan ia terus berusaha untuk memperjuangkan hak para atlet yang mengalami masalah atau tantangan yang mereka hadapi sebagai atlet.

Tak mudah melewati masa sulit tersebut. Indira pun menyerahkan semuanya hanya pada Allah SWT. Sambil bersujud saat salat, ia sampaikan semua keluh kesahnya pada-Nya. Dengan kekuatan itu, ia terus berjuang.

Melalui Global Aktivne, Indira ingin memberi tempat yang aman untuk para perempuan agar mereka bisa mewujudkan mimpinya, visinya, dan tujuannya. Ada banyak program yang dibuat, mulai dari soal kesehatan, olahraga, dan juga berbagai kegiatan sosial lainnya.

Meski pernah dilarang bermain basket karena hijab yang dikenakannya, Indira tak patah arang. Malah ia lebih termotivasi untuk melakukan hal-hal yang jauh lebih bermanfaat dan besar lagi untuk orang lain.

Indira pun memiliki pesan untuk para perempuan dan wanita muslim lainnya yang ingin membangun karier di dunia atletik. "Saya ingin memberitahu para remaja dan wanita untuk mengejar impian dan kata hatinya. Entah itu bermain untuk diri sendiri atau berjuang untuk bergabung dalam sebuah tim, yang penting jangan menyerah. Walaupun ada hambatan-hambatan yang menghadang, semua akan indah pada waktunya. InsyaAllah," paparnya.

(vem/nda)
What's On Fimela