Berbeda 11 Hari, Alasan Ramadan Datang Tak Sama Tiap Tahunnya

Fimela diperbarui 09 Jun 2016, 14:30 WIB

Ada banyak hal yang berbeda dari Ramadan, salah satunya apalagi jika bukan waktu datangnya setiap tahun. Kamu pasti menyadari bahwa Ramadan selalu datang berbeda-beda waktu tiap tahunnya. Tak mengherankan sebenarnya, tapi masih belum banyak yang tahu mengapa.

Alasannya sederhana, karena penghitungan waktu Ramadan sebenarnya memang berbeda dengan waktu kalender yang biasa digunakan sebagai acuan bulan pada umumnya. Islam menggunakan kalender lunar atau bulan, mengacu pada siklus bulan.

Jika dihitung, terdiri dari 12 bulan dalam penanggalan Arab dan jika dijumlah harinya ada 354 hari dalam setahun. Jumlah ini berbeda 11 hari dari kalender masehi yang berjumlah 365 hari dalam setahun. Itulah mengapa, penghitungan bulan Ramadan biasanya maju 11 hari dari tahun-tahun sebelumnya.

Coba kamu ingat-ingat lagi, lebaran tahun kemarin jatuh pada hari dan bulan apa, dan bandingkan dengan tahun ini, maka hasilnya akan berbeda 11 hari dari sebelumnya. Kamu bisa menandainya dari Hari Idul Fitri, jika menandai dengan mulainya puasa terlalu sulit. Idul Fitri atau Lebaran selalu maju 11 hari lebih awal.

Itu juga yang menjadikan Bulan Ramadan unik, karena bulan suci ini bisa datang di segala waktu, bisa pada saat musim kemarau atau musim hujan, dan jika di negara 4 musim, bisa datang di musim semi, gugur, dingin atau panas. Menarik bukan? Jadi orang muslim bisa merasakan bagaimana tantangan puasa di musim yang berbeda-beda.

Pengalaman setiap muslim di negara berbeda pasti juga akan berbeda. Di beberapa negara Eropa seperti Swedia, Norwegia, Iceland dan lain sebagainya bisa sangat brutal dan ekstrem, puasa bisa berlangsung selama 20 jam lebih karena pengaruh perputaran bumi.

Nah, sekarang sudah tahu kan bagaimana bisa bulan Ramadan selalu datang berbeda tiap tahunnya? Kamu pasti akan lebaran di hari dan bulan berbeda tiap tahunnya.

(vem/feb)