Di Balik Senyumku Saat Wisuda, Ada Cobaan Berat yang Kulalui

Fimela diperbarui 30 Mei 2016, 11:10 WIB

Saat kita merasa hidup kita berat dan penuh cobaan kadang yang perlu kita lakukan adalah mencari semangat baru dari kisah perjuangan orang lain. Ada banyak orang lain di luar sana yang hidupnya penuh ujian yang lebih berat dari kita. Dan mereka ternyata mampu bertahan dan mencapai titik keberhasilannya. Seperti kisah gadis berusia 22 tahun ini.

Namanya Bianca Jeannot, ia baru saja lulus kuliah dengan gelar sarjana dari jurusan bahasa Inggris dan mendapat sertifikat untuk ilmu forensik tanggal 24 Mei lalu. Perjuangannya untuk mencapai titik itu tidaklah mudah. Ada kisah jatuh bangun yang sangat berat dalam hidupnya.

Dilansir dari abcnews.go.com, sembari kuliah di College of New Rochelle, Bianca harus merawat kedua kakak laki-lakinya juga sampai harus menjadi tulang belakang keluarga setelah ibunya meninggal tahun 2012 lalu. Kakak laki-laki pertama Bianca, Paul Santons (34 tahun) didiagnosis mengidap penyakit ginjal stadium empat dan harus menjalani cuci darah. Sementara kakak laki-laki keduanya, Michael Jeannot (26 tahun) mengidap Down syndrome dan selalu membutuhkan pendampingan. Mereka sering keluar masuk tempat penampungan tunawisma sebelum akhirnya menetap di sebuah apartemen yang dibiayai pemerintah.

Di usia 18 tahun, setelah ibunya meninggal, Bianca praktis jadi satu-satunya orang yang paling diandalkan untuk merawat kedua kakaknya. Ia pun sampai mengambil empat jenis pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sembari merawa kedua kakaknya.

Meski ujian hidupnya itu berat, Bianca tak lantas menyerah atau putus asa dalam hidup. Menurutnya, satu-satunya jalan yang bisa ia pilih adalah terus melangkah ke depan, tak ada alasan baginya untuknya berhenti bergerak. "Ini bukanlah beban. Lebih kepada tanggung jawab yang harus kubawa dan aku berusaha untuk menyesuaikan diri," ungkapnya.

"Meski kami menderita, dan meski banyak cobaan yang kami terima, semua itulah yang membentuk diriku sekarang dan aku tak akan mau menukarnya dengan seisi dunia sekalipun. Kalau aku bisa melewatinya berarti memang semua itu ditakdirkan untukku," cerita Bianca.

Selama kuliah, tak banyak yang tahu perjuangan dan tragedi hidup Bianca. Bianca lebih dikenal sebagai pribadi yang menyenangkan, kreatif, ramah, dan cerdas. Bahkan IP-nya saja 3,8 dan berhasil mendapatkan sejumlah beasiswa, termasuk kesempatan belajar di Eropa selama tiga minggu. Gadis pencinta hewan ini pun bercita-cita membangun karier di bidang kesejahteraan hewan. Ia mengaku kekuatannya bisa bertahan itu berasal dari dukungan dari teman-teman, keluarga, dan pasangannya.

“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”

― Masaru Emoto, Secret Life of Water

Setiap orang punya ujian dan perjuangannya sendiri dalam hidup. Berhasil tidaknya kita melewati semua itu pada akhirnya bergantung pada usaha dan doa kita, Ladies. Mengambil pelajaran dari kisah Bianca, semoga kita bisa melewati semua kesulitan hidup dengan terus melangkah ke depan dan melakukan apapun yang terbaik yang bisa kita lakukan.

(vem/nda)