Dear Mantan, Terima Kasih Telah Membuatku Patah Hati

Fimela diperbarui 27 Mei 2016, 16:00 WIB

Mungkin kamu akan tertawa bagaimana mungkin kita harus berterima kasih kepada seseorang yang jelas menyakiti kita? Mungkin kamu akan kesal harus mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang dengan tenang meninggalkanmu setelah berjanji akan terus bersamamu, saat senang maupun duka. Tidak ada alasan yang logis mengapa kita harus berterima kasih kepada mantan yang menyakiti.

Tapi tunggu dulu ladies, pernahkah kalian berpikir tentang hal yang seharusnya membuat kalian bersyukur atas perpisahan dan duka yang kamu alami saat ini? Melepaskan seseorang yang sama sekali tidak mengharapkanmu adalah kelegaan, jadi mengapa harus menyesalinya dan mengutuknya sepanjang waktu?

Coba bayangkan saat kamu mencintai seseorang tetapi dia 'terpaksa' menerimamu dengan alasan kasihan. Tidak ada yang lebih menyedihkan bertahan dengan hubungan yang dipenuhi  kebohongan. Maka berterima kasihlah kepada mantan kamu yang dengan jujur mengatakan tidak ingin bersamamu dan tidak ingin mempertahankan hubungan yang kalian jalani saat ini. Sedih? Pasti tapi hal ini jauh lebih menyenangkan daripada berbahagia di atas luka orang lain.

Ketika mantan kamu terlalu mengambil banyak hal darimu maka ucapkan terima kasih. Dengan banyaknya yang ia ambil darimu maka kamu akan lebih belajar banyak tentang pentingnya memberi. Bukankah memberi banyak tidak akan pernah membuatmu merasa kekurangan. Maka tidak ada salahnya jika kamu berterima kasih kepada mantanmu yang telah melakukan hal ini kepadamu.

Dan yang terpenting adalah ucapkan terima kasih karena mantan kamu tidak lagi mencintaimu. Tanpa kamu sadari, saat bersamanya bisa jadi kamu banyak berubah demi mendapatkan perhatian darinya. Kamu melakukan banyak hal yang sebenarnya tidak kamu sukai demi dicintainya. Dengan ditinggalkannya akhirnya kamu memperoleh dirimu yang sebenarnya, tidak perlu lagi berpura-pura. Menyenangkan bukan?

Percayalah patah hati memang menyakitkan dan tidak ada orang yang ingin mnegalaminya. Tetapi apakah hal tersebut menjadi alasan bagi kamu untuk terus menangisinya? Banyak hal yang membuat kamu bahagia jadi mengapa kamu harus memilih duka? Keep fight, ladies.

(vem/apl)